Kabar Terbaru Soal Vaksin Covid-19, Ahli Bongkar Hasil Sementara dari Uji Coba hingga Kapan Bisa Diproduksi Massal

Jumat, 03 Juli 2020 | 07:15
Freepik

Ilustrasi vaksin virus corona.

Kabar Terbaru Soal Vaksin Covid-19, Ahli Bongkar Hasil Sementara dari Uji Coba hingga Kapan Bisa Diproduksi Massal

GridHITS.id-Hingga saat ini vaksin Covid-19 masih terus dikembangkan dan ada yang sudah masuk dalam fase uji coba pada manusia.

Dari berbagai vaksin yang dikembangkan, ada yang memperlihatkan hasil sementara yang baik.

Lalu, bagaimana perkembangan vaksin Covid-19 dari seluruh dunia?

Baca Juga: Ramalan Wirang Birawa Kian Mendekati Nyata, WHO Diam-diam Telah Kantongi Dua Kandidat Vaksin Corona Unggulan Demi Selamatkan Warga Dunia

Baca Juga: Persiapkan Diri Menyambut Dunia yang Kembali Pulih! Dokter Top Italia Klaim Wabah Virus Corona Sudah Melemah Bahkan Bisa Hilang dengan Sendirinya

Pfizer, salah satu dari sejumlah perusahaan yang berlomba mengembangkan vaksin, melaporkan data baru yang menjanjikan dari tahap awal uji coba pada Rabu (1/7/2020).

Pengembang vaksin di Pfizer, Phil Dormitzer mengatakan, data baru dari vaksin perusahaannya sangat menarik.

"Apa yang kami sajikan hari ini adalah data sementara awal dari uji coba Amerika Serikat untuk kandidat vaksin pertama," kata Dormitzer seperti dikutip dari ABC News.

Ia mengungkapkan, kandidat vaksin pertama yaitu memperoleh tingkat antibodi untuk menetralisir virus yang setara atau lebih baik dari apa yang diperlihatkan penderita Covid-19.

"Ini merupakan pekerjaan yang luar biasa dan sekarang ada banyak kebanggaan untuk melihat hasilnya yang mulai maju," kata dia.

Dormitzer mengatakan, pihaknya akan bergerak lebih cepat tetapi bukan berarti mengambil jalan pintas dengan menurunkan standar keselamatan.

Ia menyebutkan, Pfizer akan melakukan apa yang diperlukan untuk memastikan para kandidat vaksin aman.

Baca Juga: Bisa Jadi Contoh, Terungkap Rahasia Daerah di Sumbar yang Perlahan Bisa Atasi Masalah Virus Corona Meski Belum Ada Vaksin

Baca Juga: Kabar Baik untuk Warga Dunia, Satu Lagi Obat yang Disebut Bisa Bantu Turunkan Angka Kematian Pasien Covid-19

"Jika ini berhasil dan diluncurkan dalam skala yang kami harapkan, kami dapat mencegah sejumlah besar kerusakan terjadi," ujar dia.

Ia meyakinkan bahwa vaksin tersebut masih berada dalam jalur untuk memenuhi tujuan memproduksi 100 juta dosis pada akhir tahun dan 1,2 miliar dosis lain pada 2021.

"Tujuan yang kami tetapkan adalah mendistribusikan jutaan dosis vaksin pada tahun 2020 dan melaksanakannya, tentu saja, berarti semuanya harus berjalan dengan baik," ujar Dormitzer.

Vaksin BioNTech

Akhir bulan ini, perusahaan farmasi yang sedang mengembangkan vaksin bersama dengan mitra Jerman BioNTech, akan menguji 30.000 lebih sukarelawan dalam fase percobaan berikutnya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mengumumkan bahwa 17 vaksin potensial sedang dalam uji coba manusia dengan 132 dalam fase praklinis.

Vaksin Oxford dilaporkan sebagai yang paling maju karena saat ini dalam uji coba fase 3. Untuk fase ini, sudah ada lebih dari 10.000 relawan yang mendaftarkan diri.

Melansir Stat News, vaksin Covid-19 yang dikembangkan Pfizer dan BioNTech memacu respons kekebalan pada pasien yang sehat, tetapi juga menyebabkan demam dan efek samping lainnya, terutama pada dosis yang lebih tinggi.

"Kami sedang menguji kandidat lain. Namun, apa yang dapat kami katakan pada titik ini adalah ada kandidat yang layak berdasarkan pada imunogenisitas dan data keselamatan yang dapat ditoleransi lebih awal," ujar Dormitzer.

Baca Juga: Bawa Angin Segar, Perusahaan Farmasi China Klaim Sudah 90 Persen Siap Luncurkan Vaksin Covid-19

Baca Juga: Satu Langkah Lagi, Orang Hebat Asal Indoensia Sebut Vaksin Covid-19 Tinggal Lewati 1 Fase Uji Coba, Kapan Bisa Diproduksi Massal?

Lebih dari 50 persen pasien yang menerima salah satu dari dosis tersebut melaporkan beberapa jenis efek samping termasuk demam dan gangguan tidur. Tak satu pun dari efek samping ini yang dianggap serius.

Artinya, tidak mengakibatkan rawat inap atau cacat dan tidak mengancam jiwa.

Namun, belum diketahui pasti bahwa tingkat antibodi yang lebih tinggi akan menyebabkan kekebalan terhadap virus.

Untuk membuktikannya, Pfizer perlu melakukan penelitian besar yang bertujuan untuk membuktikan bahwa orang yang telah menerima vaksin setidaknya 50 persen lebih kecil kemungkinannya untuk terinfeksi kembali.

(Artikel ini telah tayang di Komaps.com dengan judul "Uji Coba Vaksin Virus Corona Ini Menunjukkan Perkembangan Positif")

Tag

Editor : Riska Yulyana Damayanti

Sumber kompas