Satu Langkah Lagi, Orang Hebat Asal Indoensia Sebut Vaksin Covid-19 Tinggal Lewati 1 Fase Uji Coba, Kapan Bisa Diproduksi Massal?

Sabtu, 13 Juni 2020 | 13:55
Pixabay.com/ geralt

Ilustrasi virus corona

Satu Langkah Lagi, Orang Hebat Asal Indoensia Sebut Vaksin Covid-19 Tinggal Lewati 1 Fase Uji Coba, Kapan Bisa Diproduksi Massal?

GridHITS.ID -Baru saja ahli dari Indonesia memberikan kabar baik tentang perkembangan vaksin untuk berantas Covid-19.

Seperti yang kita tahu, banyak ahli dariseluruh dunia sedang berlomba-lomba untuk menemukan vaksin Covid-19 tersebut.

Melansir dari tayangan di kanal YouTube lifestyleOne(12/6/2020) Prof. Kusnandi Rusmil, Peneliti Utama Vaksin Covid-19 UNPAD, menjelaskan secara gamblang perkembangan dari vaksin yang dikembangkan oleh China.

Disebutkan bahwa PT. Bio Farma (Persero) bekerja sama dengan perusahaan biofarmasi bernama Sinovac asal China untuk melakukan uji coba fase ke tiga dari vaksin Covid-19.

Baca Juga: Berhasil! Siap-siap Sambut Berakhirnya Wabah Virus Corona, Indonesia Selangkah Lebih Maju Kantongi Kombinasi Obat untuk Sembuhkan Pasien Covid-19

Baca Juga: Kabar Gembira Usai Penantian Panjang, Pemerintah Targertkan Prototipe Vaksin Virus Corona Selesai Hitungan Bulan, Kapan?

Dijelaskan bahwa vaksin ini telah melewati uji coba fase satu dan dua hingga disebut aman dan efektif.

Sehingga kini tinggal memasuki fase 3 sebelum akhirnya bisa dijual dan diproduksi massal.

"Fase satu sudah berhasil, fase dua sudah berhasil, sekarang dilihat apakah vaksin yang di China sama atau tidak, kalo sama, vaksin ini bisa dipake," ungkap Prof. Kusnandi.

"Fase tiga dilihat konsistensinya, di sana (China) sama, di sini sama tidak (hasilnya), kalo udah lewat fase tiga, vaksin itu bisa dijual," tambahnya.

Lebih lanjut, vaksin buatan China ini memang sedang dilakukan uji fase tiga di beberapa daerah, salah satunya di Bandung untuk membuktikan bahwa vaksin tersebut bisa digunakan di berbagai wilayah, tak hanya di Tiongkok.

"Artinya di fase tiga bukan Bio Farma saja, di China juga ada, di Indonesia ada mungkin di negara lain ada. Nah negara lain, China dan Indonesia hasilnya harus sama, kalo nggak sama itu nggak bisa dipake," ujar Prof Kusnandi.

Sang pembawa acara pun bertanya, butuh waktu berapa lama hingga vaksin ini bisa dijual dan diproduksi massal.

Baca Juga: Bukan Vaksin, Ramuan Pancasila Diklaim Bisa Bantu Tangkal Virus Corona, Bahan Pembuatnya Ternyata Mudah Didapatkan

Baca Juga: Kembali Bikin Lega Satu Indonesia, Vaksin Corona yang Jadi Kesulitan Negara Lain Sudah Bisa Dihasilkan dari Tanah Air!

Dijelaskanuntuk menyelesaikan penelitiannya ini, Prof. Kusnandi mengaku membutuhkan waktu hingga 9 bulan.

"Penelitian saya itu paling tidak 9 bulan," ujar Prof. Kusnandi.

"Kita kan kejar-kejaran dengan waktu, bisa tidak apa yang membuat waktu 9 bulan itu dipercepat?" Tanya pembawa acara.

"Begini ya, saya nggak berani ambil risiko, oleh karena apa,setelah vaksin ini diberikan, diberikannya kan dua kali.

Pertama - tama orang harus dicek benar-benar sehat, setelah itu dikasih vaksin, satu bulan kemudian, dikasih vaksin. Nah setelah imunisasi, tiga hari setelah dikasih vaksin, dilihat efeknya. Setelah tujuh hari dilihat efeknya, nah kemudian setiap bulan kita lihat efeknya, kita harus hati-hati karena ini untuk manusia, setelah enam bulan, dilihat bagus, dicek lagi kadarnya dalam darah," ungkap Prof Kusnandi.

Baca Juga: Satu Lagi Kabar Gembira Corona, Vaksin Bisa Tersedia Tahun ini, Bukan Buatan China Atau Amerika, Tapi Negara Besar ini

Baca Juga: Satu Kabar Baik, Setelah Terbukti Sukses Beri Kekebalan Corona Pada Primata, Pada Juni 2020 Kalbe Farma Akan Ujicoba Vaksin di Indonesia

Mendengar hal tersebut, banyak warganet yang berucap syukur dan berharap hasil percobaan fase ke tiga ini memiliki hasil yang baik.

"Semoga berhasil dengan gemilang,"tulis Biro King Star.

"Alhamdulillah hirrobbil alamin, vaksin covid-19 kurang 1 fase lagi,"komentarDIMAS ELANG CHANNEL.

"Semoga berhasil fase yang ke3 dan semoga vaksin segera beredar,"tulisDiky Alif.

Editor : Riska Yulyana Damayanti

Sumber : YouTube

Baca Lainnya