GridHITS.id – Virus corona masih menjadi momok bagi banyak negara di dunia.
Ironisnya, di saat sebagian besar negara di Asia Tenggara berhasil meratakan kurva tingkat infeksi virus corona, Indonesia justru sebaliknya.
Akibat jumlah korban positif corona terus meroket tajam, belakangan ini Indonesia pun disebut-sebut kewalahan dalam pertempuran melawan Covid-19.
Bahkan, media luar negeri, Sydney Morning Herald (SMH), menilai Indonesia akan menjadi hotspot virus corona berikutnya di dunia.
Dilansir SMH via Kompas.com, Jumat (19/6/2020), selama 8 hari Indonesia telah mencatat lebih dari 1.000 kasus baru Covid-19.
Para ahli epidemiologi pun khawatir jumlah kasus di Indonesia dapat mencapai lebih dari 60.000 kasus (saat berita itu ditulis angkanya sudah mencapai 49.009 kasus).
Lalu, hal yang jauh lebih memprihatinkan adalah tingkat pengujian yang sangat rendah dan tingkat kematian yang tinggi secara proporsional.
Menurut situs Worldometer, Rusia menempati peringkat ke-18 dunia dalam melakukan tes dengan jumlah 107.445 tes per 1 juta orang.
Amerika Serikat berada di urutan ke-27 dengan 80.750 tes per 1 juta orang, Brasil berada di urutan ke-108 dengan 11.302 tes per 1 juta orang, dan India berada di urutan ke-138 dengan 4.530 tes per 1 juta orang.
Sementara itu, Indonesia mendekam di peringkat ke-163 dengan hanya melakukan 2.193 tes per 1 juta orang.
Pada Kamis (18/6/2020), Indonesia mencatat rekor 10.000 orang diuji per hari. Namun, itu hanya terjadi pada hari itu.
Tren Peningkatan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan percaya bahwa angka kematian sesungguhnya lebih tinggi daripada yang dicatatkan.
Terlepas dari tren peningkatan infeksi yang jelas terlihat, banyak negara telah melonggarkan pembatasan atau lockdown.
Indonesia juga mulai membuka PSBB. Transportasi umum, penerbangan, pusat perbelanjaan, tempat ibadah di Indonesia mulai dibuka kembali.
Meski pulau Bali masih mencatat kasus baru (66 kasus pada Kamis, 18 Juni), tetapi para pejabat mempertimbangkan untuk menyambut wisatawan yang kembali dari China, Korea Selatan, Jepang, dan Australia.
Kemerosotan ekonomi karena virus corona telah membuat pemerintah mengharuskan menghidupkan kembali pariwisata.
Sementara itu, jumlah anak yang meninggal karena Covid-19 sangat memprihatinkan.
Reuters melaporkan ada ratusan anak diyakini telah meninggal karena Covid-19.
Sementara itu secara resmi, angka kematian untuk orang di bawah 18 tahun adalah 28 orang, tapi 380 anak berstatus PDP meninggal.
Artinya, mereka menunjukkan gejala virus tapi belum diuji.
Dikatakan juga oleh SMH, pemerintah Indonesia sejak awal telah menangani pandemi ini dengan buruk. Respons virus corona pemerintah Indonesia disebut sangat mengerikan.
Pemerintah Indonesia pun sekarang memiliki dua pilihan, yakni mengambil langkah-langkah yang jauh lebih kuat untuk menghentikan penyebaran penyakit, termasuk meningkatkan pengujian dan menerapkan kembali penguncian, atau terus bertabrakan dengan mengorbankan nyawa.
Artikel ini telah tayang di Nakita.id dengan judul “Gara-gara Kasus Harian Tembus 1.000 Orang Setiap Harinya, Indonesia Disorot Media Asing Hingga Digadang-gadang Jadi ‘Hotspot’ Virus Corona di Dunia”.