Banyak yang Masih Keliru, Ternyata Ini Beda Butter, Mentega, dan Margarine Untuk Ketahui Mana yang Lebih Sehat Dijadikan Bahan Masakan

Selasa, 23 Juni 2020 | 16:31
boldsky

Ternyata Ini Beda Butter, Mentega, dan Margarine Untuk Ketahui Mana yang Lebih Sehat Dijadikan Bahan Masakan

Banyak yang Masih Keliru, Ternyata Ini Beda Butter, Mentega, dan MargarineUntuk Ketahui Mana yang Lebih Sehat Dijadikan Bahan Masakan

GridHITS.id - Ternyata ini beda butter, mentega, dan margarine untuk ketahui mana yang lebih sehat dijadikan bahan masakan.

Namun, banyak yang masih keliru dalam membedakan butter, mentega, dan margarine dan menganggapnya sama.

Dilansir GridHITS dari Huffpost, Mentega (butter) Mentega atau butter berasal dari cream susu atau lemak hewani (berasal dari hewan).

Mentega merupakan produk alami yang tidak mengandung trans-fatty atau asam lemak trans.

Bahan kue ini menjadi sumber vitamin larut lemak seperti vitamin A, D, E, dan K.

Mentega mengandung padatan susu, sehingga berwarna sedikit cerah atau putih dibandingkan margarin.

Baca Juga: Jangan Sampai Keliru! Ini Beda Butter, Mentega, dan Margarine Cuma Sekali Lihat Agar Tak Salah Saat Memasak

Baca Juga: Segera Hentikan Kebiasaan Menyimpan Saus Sambal di dalam Kulkas Jika Tak Ingin Alami Kerugian Ini

Satu sendok makan mentega mengandung 30 miligram kolesterol dan 7 gram lemak jenuh.

Sementara itu, asupan lemak jenuh maupun kolesterol oleh tubuh seharusnya tidak lebih dari 15 gram.

Lemak jenuh maupun kolesterol tak baik untuk kesehatan arteri.

Mentega diketahui mengandung lemak jenuh tertinggi. Jika suka dengan rasa mentega tetapi ingin membatasinya.

Maka dapat menggunakan whipped butter, yang mengandung setengah jumlah lemak jenuh dan kolesterol seperti mentega biasa.

Selain itu, dapat pula membeli mentega yang dicampur dengan minyak canola atau minyak zaitun.

Sementara itu, margarin terbuat dari bahan dasar minyak atau lemak nabati.

Margarin dibuat dengan menambahkan hidrogen ke minyak sayur.

Meskipun aromanya tak sewangi mentega, namun margarin mempunyai daya emulsi yang bagus.

Margarin tidak lebih meleleh dibandingkan dengan mentega.

Baca Juga: Bisa Picu Ledakan Berakibat Fatal, Segera Jauhkan 5 Benda Ini dari Kulkas Jika Tak Ingin Hal Buruk Terjadi

Baca Juga: Bahaya! Jangan Sekalipun Makan Nasi Goreng Bersamaan 3 Bahan Ini Jika Tak Ingin Hal Buruk Terjadi pada Tubuhmu

Daya emulsi dapat memberikan cita rasa gurih dan membuat kue tidak mudah hancur.

Margarin bertekstur lebih padat atau kaku dan stabil di ruang suhu sehingga tidak mudah meleleh. Margarin berwarna lebih kuning dan lebih bersinar dibandingkan mentega.

Margarin bersifat lebih berminyak.

dok. fitday.com
dok. fitday.com

Mentega dan margarin, mana yang lebih sehat?

Banyak margarin mengandung lemak trans, yang harus dihindari karena menurunkan kolesterol baik (HDL), meningkatkan kolesterol jahat (LDL) dan risiko penyakit jantung coroner.

Hindari mengonsumsi stick margarin (bagian terpadat dari margarin) karena mempunyai lemak trans tertinggi, sekitar 2 gram per sendok makan.

Melansir Medical News Today, mentega adalah produk susu yang dibuat dengan mengocok krim atau susu untuk memisahkan komponen padat dari cairan.

Sementara itu, margarin dibuat dari minyak nabati seperti minyak sawit, minyak canola, atau minyak kedelai.

Kedua bahan pembuatan yang berbeda dari margarin dan mentega itu menghasilkan komponen yang berbeda, termasuk jenis lemaknya.

Keputusan memilih mentega atau margarin disesuaikan dengan kondisi kesehatan dan diet setiap individu.

Komunitas medis sempat memberikan label tidak sehat pada mentega.

Para ahli menyebut, mentega mengandung banyak lemak jenuh yang tak baik bagi kesehatan.

Namun, bukan berarti margarin yang dibuat dari minyak nabati lebih lebih sehat.

Proses pembuatan margarin melalui proses hidrogenisasi.

Proses ini bertujuan mengubah minyak cair menjadi zat padat pada suhu kamar.

Dalam proses tersebut, studi menemukan margarin jadi mengandung lemak trans.

Sehingga, mengonsumsi margarin dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kadar kolesterol baik (HDL) dalam tubuh.

Seperti yang sudah dibahas di atas, mentega mengandung lemak jenuh sedangkan margarin mengandung lemak trans.

American Heart Association pada 2017 menyebut, secara umum lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) di pembuluh darah.

Akan tetapi, imbas kenaikan kadar kolesterol jahat tersebut tidak signifikan menaikkan kadar lemak trans.

Sehingga, kadar kolesterol baik (HDL) masih terjaga. Lain halnya dengan margarin yang bisa menaikkan kadar kolesterol jahat (LDL), di sisi lain juga menurunkan kadar kolesterol baik (HDL) dalam tubuh.

Kendati tidak ada pilihan benar-benar sehat, para ahli menyarankan agar tidak berdampak buruk bagi kesehatan, penggunaan kedua bahan ini baiknya tidak berlebihan.

Tubuh membutuhkan lemak dalam jumlah kecil agar tetap berfungsi optimal dan mampu menyerap nutrisi.

Lemak dalam jumlah ideal juga memberikan perasaan kenyang, sehingga orang tidak terus-menerus merasa lapar.

Bagi orang yang sedang mengelola penyakit jantung dan kolesterol tinggi, baiknya asupan kolesterol diminimalkan.

Mereka lebih dianjurkan mengonsumsi margarin daripada mentega.

Namun ingat, batasi konsumsinya seminimal mungkin.

Baca Juga: Bisa Berakibat Fatal, Jangan Pernah Konsumsi Telur Bersamaan dengan 5 Makanan Ini Jika Tak Ingin Hal Buruk Terjadi

Baca Juga: Ini Rahasia Bikin Tempe Goreng Tepung Renyah Meski Sudah Dingin, Dua Tambahan Bahan ini Jadi Kunci

Tubuh setiap orang merespons lemak makanan dengan cara berbeda.

Hal itu tergantung faktor genetik, status kesehatan, jenis kelamin, dan pola gizi masing-masing. Opsi paling sehat antara mentega atau margarin adalah mempertimbangkan takaran setiap konsumsinya.

Selain itu, penting untuk tetap memilih jenis margarin atau mentega yang tawar (minim garam) dan rendah lemak.

Jika masih khawatir mengonsumsi margarin atau mentega, Anda disarankan menggantinya dengan minyak zaitun.

Minyak zaitun mengandung lemak tak jenuh tunggal dan kaya antiosidan.

Minyak ini dapat mengurangi kolesterol, mencegah peradangan, serta bisa mengontrol gula darah.

Alternatif yang lebih sehat dari minyak, mentega, dan margarin bisa menggunakan alpukat, saus apel, pure labu, yoghurt, atau kacang-kacangan.

Selain sehat, bahan makanan tersebut juga lebih berpotensi meningkatkan nilai gizi makanan.

Tag

Editor : Safira Dita

Sumber Kompas.com, huffpost.com