GridHITS.id - Bentrokan antara dua negara besar India dan Cina semakin memanas.
Terakhir, beberapa hari kemarin bentrokan mengakibatkan tewasnya 20 tentara india, sedangkan dari pihak Cina tidak dilaporkan meski media sosial Cina mengungkap 35 tentaranya meninggal dunia.
Bentrokan ini terjadi sepanjang perbatasan terpanjang yang terpampang di kedua negara., yaitu Ladakh,wilayah Kashmir yang menjadi sengketa, di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua negara.
Padahal beberapa minggu sebelumnya, kedua tentara juga mengalami bentrokan, meski hanya menimbulkan luka-luka pada kedua belah pihak.
25 hari berlalu semenjak konflik China dan India melonjak, kini tentara India dan China sudah siap siaga di perbatasan Ladakh yang mereka perebutkan.
Setelah jalur diplomatik tidak berhasil menyelesaikan masalah keduanya, kini kedua negara bersiap untuk memulai baku tembak.
Pembicaraan diplomatik yang ditawarkan oleh Presiden Amerika Donald Trump sebagai penengah konflik ini juga ditolak oleh Menteri Pertahanan India Rajnath Singh.
Ratusan tentara India dan China terlibat dalam pertempuran terakhir yang terkonsentrasi di wilayah Ladakh India di seberang Tibet.
Kedua negara memiliki beberapa titik sengketa di sepanjang 3.500 km (2.175 mil) perbatasan mereka.
Mereka berperang di perbatasan pada tahun 1962 dan telah terjadi pertengkaran rutin sejak itu.
Ketegangan terakhir meletus pada 9 Mei ketika puluhan tentara China dan India terluka dalam perkelahian dan saling melempar batu di negara bagian Sikkim.
Ilustrasi (ist)
Pusat pertikaian sekarang di Ladakh berpusat di sekitar lembah Galwan yang mengontrol akses ke beberapa titik strategis di perbatasan Himalaya mereka.
Kedua belah pihak saling menyalahkan satu sama lain tetapi para analis mengatakan bahwa pembangunan jalan baru India di wilayah tersebut mungkin menjadi penyebab perselisihan India dan China.
Kedua belah pihak telah mengirim bala bantuan dan alat berat ke zona tersebut.
"Saya ingin meyakinkan bahwa kita tidak akan membiarkan harga diri India terluka dalam keadaan apa pun," kata Singh.
Pasukan China telah secara berkala siapkan strategi pembalasan di pangkalan militer mereka yang berdekatan dengan Line of Actual Control di timur Ladakh dengan membawa senjata tempur, kendaraan perang dan peralatan militer yang berat.
Sementara Pasukan India juga telah memindahkan tambahan tentara beserta peralatan militer dan senjata untuk mengimbangi apa yang telah disusun oeh China.
Ditambahkan juga oleh sumber militer yang namanya tidak ingin disebutkan bahwa India tidak akan mengalah sampai status quo dipulihkan di Pangong Tso, Galwan Valley dan sejumlah bidang lainnya.
Jika memang akan terjadi baku tembak dan ketegangan militer antara keduanya, militer India dan China sama-sama hadapi kekuatan yang mengerikan.
Siapa sangka, kedua negara itu memiliki peringkat militer yang berdampingan.
Hal itu berdasarkan peringkat tahunan dari Global Fire Power.
Global Fire Power menilai peringkat militer dari peringkat Pwrlndx, yang dinilai dari nilai individu dan kolektif masing-masing negara.
Kekuatan Militer China
Untuk tahun 2020 ini, China berada di peringkat 3 dari 138 militer negara yang dibandingkan.
Peringkat Pwrlndx mereka adalah 0.0691, dengan militer yang dianggap sempurna memiliki peringkat Pwrlndx sebesar 0.0000.
China, dengan populasi total sebanyak 1.384.688.986, memiliki jumlah tentara sebesar 752.855.402, dan ada 621.105.706 tentara yang siap perang.
Total personil militer mereka diestimasi sebesar 2.693.000.
Pasukan Angkatan Udara mereka ada 3.210, dengan 1.232 penerbang jet tempur, 911 helikopter dan 281 helikopter penyerang.
Sementara Angkatan Darat mereka memiliki 3500 tank, dan kendaraan senjata berat sejumlah 33.000 kendaraan dan senjata sejumlah 3.800 buah.
Angkatan Laut mereka memang cukup 'sedikit' jika dibandingkan dengan Angkatan Udara dan Angkatan Darat, tetapi untuk ketegangan militer dengan India sepertinya akan sulit bagi Angkatan Laut keduanya beroperasi.
Sementara bantuan logistik China tersedia dalam jumlah banyak, ada buruh kerja paksa yang merupakan warga mereka sendiri sejumlah 806.700.000, dengan penguasaan jalan sejumlah 3.860.800 km dan penguasaan rel kereta 86.000 km.
Baca Juga:Pertama Kali Lihat Uang Pecahan Seribu Rupiah, Tasya Farasya Kaget Bukan Kepalang, 'Ini Duit Apa?'
Kekuatan Militer India
India berada di peringkat 4, berselisih tipis dengan China dengan peringkat Pwrlndx sebesar 0.0953.
Dengan jumlah populasi tidak jauh berbeda dengan China yaitu sebesar 1.296.834.042 jiwa, ada jumlah rakyat yang sanggup masuk militer sebanyak 622.480.340, dan yang siap perang sebanyak 494.249.390 orang.
Total personil militer mereka adalah 3.544.000 (estimasi).
Pasukan Angkatan Udara mereka ada 2.123, dengan 538 penerbang jet tempur, 722 helikopter dan 23 helikopter penyerang.
Sementara Angkatan Darat mereka memiliki 4.292 tank, dan kendaraan senjata berat sejumlah 8.686 kendaraan dan senjata sejumlah 235 buah.
Sementara bantuan logistik India tersedia dalam jumlah banyak, ada buruh kerja paksa yang merupakan warga mereka sendiri sejumlah 521.900.000, dengan penguasaan jalan sejumlah 3.320.410 km dan penguasaan rel kereta 63.974 km.
Semua data ini didapatkan Global Fire Power dari data CIA World Facebook.
Dilihat dari data di atas, kekuatan dan senjata perang militer Cina di atas India.
Baik angkatan darat, laut, dan udara Cina lebih unggul.
Apalagi Cina juga sudah punya anggaran milter 2500 Triliun sedangkan India hanya 800 Triliun.
Hanya Amerika Serikat, negara satu-satunya yang dapat mengungguli anggaran militer Cina.
Tak usah heran, Cina dapat memodernisasi kekuatan militernya.
Kembali mengutip Business Standard, Angkatan Udara India telah menjaga dan mengawasi wilayah perbatasan melalui penjagaan di udara.
Pasalnya, sejumlah personil militer China (2500 pasukan) telah masuk ke India dari perbatasan de-fakto awal bulan ini.
Mereka juga telah memasang tenda di Pangong Tso dan Galwan Valley sejak itu.
Militer India dengan cepat menangkis agresi militer China tersebut dan menuntut agar mereka segera keluar untuk pengembalian perdamaian di wilayah tersebut.
Namun militer China justru perkeruh suasana dengan hadir di Demchok dan Daulat Beg Oldie, dua area sensitif yang memiliki sejarah kelam terkait kedua negara tersebut.
Militer India dengan cepat belajar bahwa China sedang menakut-nakuti mereka untuk menekan mereka.
"Kami sangat sadar dengan pola permainan China. Militer India adalah militer yang kuat dan kami tidak akan menerima selain restorasi status quo di wilayah tersebut. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Head To Head Kekuatan Militar India Vs China, Keduanya Mulai Kerahkan Senjata Berat di Ladakh