KKB Makin Beringas dan Sadis! Usai 2 Tenaga Medis Covid-19 Meregang Nyawa, Warga Asli Papua Tewas dan Dimutilasi KKB

Kamis, 04 Juni 2020 | 07:00
Ilustrasi - KKB Papua Twitter @goliathtabuni

Pentolan Kelompok Kriminal Bersenjata Paling Dicari Berhasil Ditangkap TNI-Polri, Salah Satu KKB yang Pernah Tembaki Jenderal Tito Karnavian hingga Tewaskan Para Polisi Polsek Pirime

KKB Makin Beringas dan Sadis! Usai 2 Tenaga Medis Covid-19 Meregang Nyawa, Warga Asli Papua Tewas dan Dimutilasi KKB

GridHITS.id - Ulah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua semakin menjadi-jadi.

Usai membantai tenaga medis covid-19 yang sedang membawa obat-obatan, kini mereka membantai warga asli Papua.

Warga itu diketahui berprofesi sebagai petani di Papua.

Baca Juga: Penembak Jitu Andalan KKB Peneror Masyarakat Tewas di Tangan TNI-Polri, Satu Senapan Laras Panjang Turut Diamankan

Baca Juga: Di Saat KKB Makin Mengganas, POLRI Malah Berkonflik dengan TNI dan Tewaskan 3 Anggotanya, Kapolda dan Pangdam Papua Langsung Turun Tangan

Seorang warga tewas ditembak kelompok kriminal bersenjata di Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua.

Tak hanya dibunuh, korban juga konon dimutilasi.

Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw mengatakan, insiden itu terjadi di Jalan Trans Papua Magataga yang merupakan perbatasan Kabupaten Intan Jaya dan Kabupaten Paniai pada Jumat (29/5/2020).

"Pada Jumat (29/5/2020), bertempat di Jalan Trans Papua Magataga (Perbatasan Kabupaten Intan jaya dan Kabupaten Paniai) telah terjadi penembakan dilakukan oleh KKB yang mengakibatkan satu orang warga sipil meninggal dunia," kata Waterpauw di Jayapura, Selasa (2/6/2020).

Korban tewas itu bernama Yunus Sani.

Waterpauw mengatakan, salah satu saksi sempat bertemu dengan KKB yang menembak Yunus Sani.

Saksi berinisial PNW itu baru saja mengantar anaknya ke Kabupaten Paniai.

Ia pun dalam perjalanan kembali ke Kampung Mbugulo, Distrik Wandai, Kabupaten Intan Jaya.

Namun, perjalanannya terhenti di Kapung Magataga, Distrik Wandai, karena rantai motornya putus.

Saksi pun memperbaiki motornya.

Baca Juga: Pagar Makan Tanaman! Rekan Satu Kantornya Meregang Nyawa karena Ditembak KKB, Satpam PT Freeport ini Malah Jadikan Rumahnya Markas Pemberontak Bersenjata

Baca Juga: Air Wudu di Wajah Masih Menetes Saat Subuh, Tiba-tiba Peluru KKB Mengenai Kepala dan Tewaskan Prajurit TNI yang Punya 3 Anak Kecil ini

Setelah memperbaiki rantai motor tersebut, saksi mendengar suara tembakan sebanyak delapan kali.

Ia memberanikan diri mendekati sumber suara tembakan tersebut.

Ketika menuju sumber suara, saksi bertemu dengan tiga anggota KKB yang mengaku sebagai 'tentara hutan'.

"Saksi bertemu dengan tiga orang yang mengaku tentara hutan dan salah seorang tersebut menyampaikan kepada saksi bahwa, 'tikus padi kami sudah bunuh di belakang'," kata Waterpauw.

Kolase via Gridhot

Dengar 8 Kali Bunyi Tembakan, Pastor Niko Langsung Dihampiri Anggota KKB Papua, Sang Pendeta Dapati Karung di Hadapannya Berisi Tubuh Manusia

Kepada tiga anggota KKB itu, saksi mengaku sebagai perwakilan gereja dan meminta izin mengurus jenazah tersebut ke Distrik Sugapa.

Anggota KKB itu pun mengizinkan saksi mengurus jenzah tersebut.

Mendengar jawaban itu, saksi meminta izin untuk melintas menuju Kampung Alemba, Distrik Homeyo.

Saksi mengaku masih takut jika langsung menuju TKP.

Saksi pun berangkat mengambil jenazah di Kampung Magataga pada keesokan harinya, 30 Mei.

Saat menuju Kampung Magataga, saksi bertemu sekelompok orang mengaku sebagai 'tentara hutan'.

Ia pun meminta izin membawa jenazah ke Distrik Sugapa.

Tapi, kelompok yang mengaku tentara hutan itu tak mengizinkannya.

Baca Juga:Gulung Tikar McDonalds Sarinah Bikin Geger, Menteri BUMN Erick Thohir Masih Berikan Kesempatan Kedua Jika McDonalds Sarinah Lakukan Hal Ini, 'Kalau Mereka Mau...'

Baca Juga:Contek Rahasia Sophia Latjuba Tetap Cantik dan Awet Muda Meski Usianya Hampir Kepala 5, 'Penuaan Berarti Beruntung'

Sempat terjadi adu argumen antara saksi dan 'tentara hutan'. "Sempat terjadi adu mulut antara saksi dengan sekelompok tentara hutan, bahwa jenazah akan dibuang oleh kelompok di Kali Kemabu, tapi pada akhirnya saksi diizinkan untuk membawa jenazah Yunus Sani dengan dikawal oleh kelompok tersebut dari Kampung Magataga menuju seberang Kali Kemabu," jelas Waterpauw.

Tiba di Kali Kemabu, saksi dibantu beberapa warga membawa jenazah ke Kampung Bilai, Distrik Homeyo.

Setelah itu, jenazah dibawa ke Kampung Mamba Distrik Sugapa. Waterpauw memastikan pasukan gabungan akan terus mengejar KKB yang berulah dan mengganggu ketenangan masyarakat.

"Saat ini personel gabungan masih melakukan pengejaran terhadap kelompok Kriminal Bersenjata. Pasca penembakan situasi dalam keadaan aman dan kondusif," kata dia. Penembakan tersebut merupakan yang kedua kali dalam dua minggu terakhir di Distrik Wandai, Intan Jaya.

Sebelumnya, dua tenaga medis ditembak KKB di Distrik Wandai pada Jumat (22/5/2020).

Penanganan Covid-19 Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal mengatakan, dua tenaga medis itu diadang KKB saat mengantar obat-obatan terkait penanganan Covid-19.

"Kedua tenaga medis tersebut ditembak pada saat hendak mengantar obat-obatan untuk menangani penyebaran Covid-19, dimana kedua tenaga medis tersebut tergabung dalam tim gugus tugas Covid 19 bidang kesehatan Kabupaten Intan Jaya," kata Kamal.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Seorang Warga Tewas Ditembak KKB, Kapolda Papua: Pelaku Mengaku Tentara Hutan"

Tag

Editor : Saeful Imam

Sumber Kompas