Sadar Tak Selalu Bisa Andalkan Pemerintah Pusat Buat Jalankan Tes Swab, Walikota Surabaya Buat Laboratorium Sendiri, Tri Rismaharani: Saya Ingin Kehidupan Warga Kembali Normal

Kamis, 04 Juni 2020 | 16:47
Sonora Surabaya/Budi

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini

Sadar Tak Selalu Bisa Andalkan Pemerintah Pusat Buat Jalankan Tes Swab, Walikota Surabaya Buat Laboratorium Sendiri, Tri Rismaharani: Saya Ingin Kehidupan Warga Kembali Normal

GridHITS.id - Walikota Surabaya, Tri Rismaharini kini harus menyelamatkan nyawa warga Surabaya.

Dengan ditetapkannya sebagai zona hitam, surabaya harus melakukan hal yang lebih ketat lagi pemutusan mata rantai virus corona.

Tri Rismaharini semaksimal mungkin memberikan tenaganya untuk menumpas habis virus corona dari daerahnya.

Tes swab menjadi salah satu pilihan yang ditempuh untuk mengetahui masihkah ada warganya yang reaktif pada virus corona.

Sempat geram karena bantuan yang ia ajukan nyasar, Risma juga sadar bahwa mobil PCR yang dipinjamkan BNPB dan BIN tak bisa selamanya berdiam diri di Surabaya.

Baca Juga: Sempat Geram Karena Warganya Tak Menurut Padahal Sudah Zona Merah, Kini Walikota Bekasi Justru Lakukan Hal Ini Demi Mencegah Penyebaran Virus Corona

Baca Juga: Penasaran hingga Sengaja Tulari Diri dengan Corona, Walikota di Jerman Ini Mengaku Sesali Perbuatannya: Lebih Buruk Dari yang Saya Bayangkan

Mobil bantuan ini juga harus bergerak ke penjuru Indonesia yang membutuhkan bantuan untuk menguji tes swab.

Untuk menanggulangi hal ini, Risma akhirnya dengan memberanikan diri mendirikan laboratorium sendiri agar pencegahan Covid-19 lebih cepat.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, sementara ini pemkot meminjam ruangan di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Surabaya untuk meletakkan alat PCR itu dan membuat lab.

Sejak Rabu (3/6/2020) kemarin, kata Risma, Pemkot Surabaya sudah mulai mengoperasikan laboratorium tersebut untuk melakukan tes swab.

"Sudah ada ratusan sampel yang dikirimkan ke BBTKLPP tersebut untuk dilakukan tes swab," kata Risma, di Balai Kota Surabaya, Kamis (4/6/2020).

Risma mengatakan, selain menggunakan mobil Laboratorium PCR milik BNPB dan BIN, Pemkot juga mulai mengoperasikan lab untuk tes swab.

Hal ini diperlukan untuk mempercepat keluarnya hasil tes swab tersebut.

"Kami pinjam ruangan dulu. Alhamdulillah, laboratorium sudah bisa kami gunakan. Sambil menunggu Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) kami jadi," ujar Risma.

Menurut Risma, laboratorium tersebut memang harus secepat mungkin dioperasikan, apalagi alat-alat yang dibantu oleh BIN itu sudah siap dioperasikan.

Melalui cara ini, menurut Risma, tentunya akan mempercepat pemeriksaan sampel yang akan dites swab.

Baca Juga: Video Walikota Prabumulih Sebut Tak Ada Jaminan Libur Bisa Cegah Corona jadi Viral, Ini yang Dilakukannya Setelah. Wilayahnya Dinyatakan Zona Merah

Baca Juga: Coba Peruntungan Jadi Wakil Walikota, Artis Ini Malah Apes Kena Teror Mistis, Dilempari Kain Putih Berisi Silet Hingga Anak-anaknya Muntah Tanpa Sebab: ‘Saya Banyak Istighfar Aja’

"Saya memang ingin secepatnya dioperasikan, supaya kehidupan warga kembali normal," kata Risma.

Sementara itu, Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya M Fikser mengatakan, pihaknya sudah bertemu dan berkoordinasi dengan Kepala BBTKLPP Rosidi Roslan.

Kepala BBTKLPP pun menyanggupi untuk membantu Pemkot Surabaya.

"Saya sudah ketemu dengan Kepala BBPTLPP. Beliau mengatakan bahwa sehari bisa seribu sampel. Namun, karena ini masih baru, tidak bisa langsung segitu. Pelan-pelanlah ya sambil proses untuk mencapai itu," kata Fikser.

Sebelum laboratorium PCR ini digunakan, Fikser memastikan bahwa terlebih dahulu melakukan uji validasi selama dua hari.

Tujuannya, untuk memastikan hasil dari pemeriksaan ini benar-benar valid.

"Jadi, prosesnya memang harus melewati uji validasi, supaya benar-benar valid dan dapat dipertanggungjawabkan," ujar dia.

Kepala Dinas Komunikaai dan Informatika Kota Surabaya ini menuturkan, mekanisme dan hasil pemeriksaan di lab PCR yang baru dioperasikan itu tidak jauh berbeda dengan bantuan mobil lab dari BIN.

Sebab, untuk hasil esktraksi membutuhkan waktu selama 45 menit dan hasil pemeriksaan PCR-nya membutuhkan waktu 2-4 jam setiap sampelnya.

"Baru setelah itu hasil keluar, apakah pasien itu negatif atau positif," kata dia.

Di sisi lain, Fikser menuturkan Pemkot Surabaya sudah membagikan alat Virus Transport Media (VTM) kepada beberapa rumah sakit.

VTM berfungsi sebagai alat pengambilan cairan dari kerongkongan dan hidung.

"Nanti juga akan dilampiri surat dari kami berisi permohonan untuk diperiksa di lab tersebut," ujar dia.

Demi membantu kinerja di BBTKLPP, Fikser memastikan sudah mengirimkan lima petugas Pemkot Surabaya ke lab tersebut, sehingga dia berharap proses pemeriksaan sampel di lab tersebut bisa semakin cepat.

"Kepala BBTKLPP juga bilang akan full membantu Kota Surabaya," tutur Fikser.

Baca Juga: Sedih Karena Bisa Jadi Wuhan Kedua, Tangis Wali Kota Surabaya Pecah Usai Mendapat Bantuan Berarti ini: Aku Sekian Bulan Nunggu ini

Baca Juga: Sebelumnya Menangis Saking Senangnya Dapat Bantuan, Kini Wali Kota Risma Naik Darah Saat Bantuan Mobil PCR untuk Surabaya Dialihkan ke Daerah Lain: Kalau Mau Boikot, Bukan Begitu Caranya

Tag

Editor : Safira Dita

Sumber Kompas.com