Sebelumnya Menangis Saking Senangnya Dapat Bantuan, Kini Wali Kota Risma Naik Darah Saat Bantuan Mobil PCR untuk Surabaya Dialihkan ke Daerah Lain: Kalau Mau Boikot, Bukan Begitu Caranya

Sabtu, 30 Mei 2020 | 11:33
Kolase Instagram/Surya

Walikota Surabaya Marah Besar Gegara 2 Mobil PCR Bantuan BNPB Tak Beroperasi di Wilayahnya, Risma: Saya Tidak Terima, Saya Dibilang Tak Bisa Kerja!

Sebelumnya Menangis Saking Senangnya Dapat Bantuan, Kini Wali kota Risma Naik Darah Saat Mobil PCR untuk Surabaya Dialihkan ke Daerah Lain: Kalau Mau Boikot, Bukan Begitu Caranya

GridHITS.id - Wilayah Surabaya menjadi sorotan usai penderita positif hariannya melonjak, bahkan melebihi DKI Jakarta.

Tak usah heran,Presiden Joko Widodo bahkan memberikan komando secara khusus agar Jawa Timur mendapat uluran tangan.

Hingga berita ini ditulis,Jawa Timur menduduki peringkat kedua dengan jumlah waga yang paling banyak terjangkit Covid-19.

Dikabarkan bahwa Surabaya baru saja mendapat bantuan berupa mobil swab keliling, Moms.

Bantuan tersebut berasal dari Badan Intelijen Negara (BIN)

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini yang biasa tampil tegas, kali ini kepergok menangis.

Risma meyakini kalau bantuan itu datang lebih cepat, kasus corona di Surabaya tak akan melonjak seperti sekarang ini.

Sayangnya, kegembiraan RIsma berubah jadi amarah.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini naik pitam saat mengetahui dua mobil PCR dari BNPB yang sedianya diperbantukan khusus untuk Kota Surabaya, ternyata dialihkan ke daerah lain oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur.

Padahal, Risma secara langsung telah berkoordinasi dan menghubungi berbagai pihak yang telah dimintai bantuan untuk mendatangkan mobil laboratorium tersebut.

Risma sudah melaporkan kejadian tersebut ke Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo.

Risma menunjukkan bukti chat WhatsApp antara dirinya dengan Doni.

Dalam chat tersebut terlihat jelas bahwa Risma memohon bantuan alat fast lab untuk Kota Surabaya.

Doni, dalam chat WhatsApp dengan Risma menyanggupi dan berjanji akan mempercepat proses pengiriman.

Dalam chat tersebut, Risma juga melaporkan bahwa mobil bantuan itu dialihkan ke daerah lain, sehingga Surabaya tidak bisa menggunakan mobil tersebut.

Doni pun berjanji mengecek keberadaan mobil tersebut karena memang dua mobil bantuan itu diprioritaskan untuk Kota Surabaya.

"Teman-teman lihat sendiri kan, ini bukti permohonan saya dengan Pak Doni, jadi ini saya sendiri yang memohon kepada beliau. Kasihan pasien-pasien yang sudah menunggu,” kata Risma sambil menunjukkan chat dengan Doni di dapur umum, halaman Balai Kota Surabaya, Jumat (29/5/2020).

Risma tak dapat menyembunyikan kegeramannya setelah tahu mobil PCR itu dibawa ke daerah lain di Jatim.

Dalam kesempatan itu, Risma tampak menelepon salah seseorang pejabat Pemprov Jatim sambil marah-marah.

Ia ingin memastikan langsung mengenai kabar mobil laboratorium yang dialihkan ke daerah lain di Jatim tersebut.

Di ujung telepon, suara Risma nampak meninggi. Ia tidak terima karena bantuan mobil laboratorium dialihkan untuk daerah lain.

"Saya dapat (chat) WhatsApp Pak Doni Monardo kalau (mobil laboratorium) itu untuk Surabaya. Apa-apaan ini, kalau mau boikot jangan gitu caranya. Saya akan ngomong ini ke semua orang," kata Risma dengan nada tinggi.

"Pak, saya enggak terima loh pak, betul saya enggak terima," ujar Risma di ujung telepon.

Risma menyesalkan dua unit mobil dari BNPB pusat itu tidak dapat beroperasi di Surabaya.

Apalagi Pemkot Surabaya saat ini tengah berkejaran dengan waktu untuk dapat segera memutus mata rantai pandemi Covid-19.

Sebelumnya, begitu dapat konfirmasi dari BNPB mengenai bantuan mobil laboratorium tersebut, Risma telah menyiapkan berbagai titik untuk melakukan swab test.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Risma Marah 2 Mobil PCR Bantuan untuk Surabaya Malah Dialihkan ke Daerah Lain"

Editor : Saeful Imam