Professor Inggris ini Beri Bukti, Hampir Semua Orang Keliru Saat Memasak Nasi yang Berisiko Sebabkan Kanker, Begini Cara Memasak Nasi yang Benar

Rabu, 03 Juni 2020 | 10:19
Freepik

Cara masak nasi yang benar

Professor Inggris ini Beri Bukti, Hampir Semua Orang Keliru Saat Memasak Nasi yang Dapat Tinggalkan Racun Pemicu Kanker, Begini Cara Memasak Nasi yang Benar

GridHITS.id- Nasi adalah kebutuhan pokok hampir seluruh masyarakat Indonesia.

Saking pentingnya, banyak orang mengatakan, belum makan kalau belum konsumsi nasi.

Sayangnya, banyak dari kita yang keliru saat memasak nasi, utamanya kalau ditinjau dari segi kesehatan.

Memasak nasi yang salah ternyata dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan.

Apalagi kalau kita bertahun-tahun menggunakan cara itu saat memasak nasi.

Baca Juga:Gulung Tikar McDonalds Sarinah Bikin Geger, Menteri BUMN Erick Thohir Masih Berikan Kesempatan Kedua Jika McDonalds Sarinah Lakukan Hal Ini, 'Kalau Mereka Mau...'

Baca Juga:Contek Rahasia Sophia Latjuba Tetap Cantik dan Awet Muda Meski Usianya Hampir Kepala 5, 'Penuaan Berarti Beruntung'

Pasalnya, memasak nasi bukanlah hanya pulen dan enak.

Tapi, perlu memerhatikan cara mengolah agar kandungan gizinya tetap maksimal.

Tahu tidak? Mengutip dariNova.id,cara Moms memasak nasi selama ini ternyata salah.

Penelitan tersebut menyebutkan memasak nasi seperti biasa dapat menimbulkan dampak berbahaya bagi kesehatan.

Memang, dampak negatifnya tak langsung terasa, tapi dalam jangka panjang dapat berefek buruk pada kesehatan.

Apalagi, sebagai kebutuhan pokok, kita selalu masak nasi setiap hari.

Proses memasak nasi dapat meninggalkan jejak arsenik di nasi yang hendak disantap.

Baca Juga:Bantu Ringankan Sesama di Tengah Pandemi Covid-19, Indah Kalalo Bagikan Ratusan Makanan Gratis 3 Kali dalam Seminggu

Baca Juga:Di Negara ini, Masjid Kini Jadi Tempat Penyimpanan Jenazah Covid-19 Selama Anjuran Beribadah dari Rumah Digalakkan

Jejak arsenik tersebut disebabkan oleh racun industri dan residu pestisida yang tertinggal di tanah.

Dalam programBBC Trust Me, I'm a Doctor, Profesor Andy Meharg, dari Universitas Queens Belfast, melakukan tes terhadap tiga cara memasak beras untuk melihat tingkat arsenik yang paling banyak.

Dalam percobaan pertama, Andy memasakberas dengan perbandingan satu gelas beras dan dua gelas air.

Ternyata cara ini justrumenemukan bahwa jejak racun arsenik masih tertinggal di nasi tersebut.

Tes kedua, Andy menggunakan lima gelas air untuk satu gelas beras.

Degnan cara ini nasi memang menjadi lebih lembek seperti bubr, tapi tingkat racun arsenik di dalamnya hampir setengahnya.

Baca Juga:Bisa Sebabkan Keracunan, Hindari Menghangatkan Kembali 6 Makanan ini Saat Sahur dan Buka Puasa!

Baca Juga:4 Makanan Ini Efektif Tingkatkan Kekebalan Tubuh Anak, Sediakan Selalu di Rumah

Yang terakhir, Andy merendam beras semalaman sebelum dimasak.

Andy menemukan bahwa cara ini bisa menurunkan racun arsenik hingga 80%.

Dengan begitumulailah untuk merendam beras semalaman terlebih dahulu sebelum memasaknya.

Sejatinya, kadar arsenik bila dikonsumsi dalam jumlah rendah tak dapat berdampak negatif pada tubuh.

Hanya saja, bila dikonsumsi secara berlebihan, hal itu dapat berdampak buruk pada kesehatan.

Selain nasi,tanpa sadar kebanyakan manusia sudah mengonsumsi Arsenik cukup rutin.

Salah satu buktinya adalah air minum kita.

Ada yang menggunakan air sumur? Berhati-hatilah karena bisa jadi air tersebut mengandung Arsenik meskipun jumlahnya sangat sedikit.

Alhasil, Arsenik banyak bercampur dengan air kemudian kita mengonsumsinya.

Konsumsi sedikit kadar Arsenik memang tidak langsung mematikan, tapi bisa memicu karsinogen alias cikal bakal kanker.

Artikel ini telah ditulis di nakita.id dengan judul :Ternyata Cara Masak Nasi yang Dilakukan Selama Ini Salah! Ahli Buktikan dengan Hal Ini Bahayanya, Mulai Sekarang Ganti dengan Cara Ini

Tag

Editor : Saeful Imam

Sumber nakita.id, nova.id