Tanda-tanda Pandemi Berakhir Semakin Gelap! Hari ini Pasien Positif Corona Hampir Tembus 1000 Orang, PSBB Terancam Terus Diperpanjang

Kamis, 21 Mei 2020 | 16:17
KompasTv

Jubir Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto

Tanda-tanda Pandemi Berakhir Semakin Gelap! Hari ini Pasien Positif Corona Hampir Tembus 1000 Orang, PSBB Terancam Terus Diperpanjang

GridHITS.id -Santer disebutkan menurun, wabah corona nyatanya masih merajalela di tanah air.

Penderita positifnya hingga hari ini malah semakin naik, meninggi.

Angka itu menunjukkan negeri kita masih dihantui oleh penyebaran corona yang begitu masif.

Baca Juga: Sepekan Menuju Lebaran, Jokowi Minta Masyarakat Siap-siap Untuk Hidup Normal Namun Berbeda Dari Biasanya

Baca Juga: Terus Jadi Bahan Gunjingan, Akhirnya Tangan Kanan Jokowi Angkat Bicara Soal Masjid yang Ditutup Namun Ada Mal yang Buka, Mengapa?

Angka-angka itu dikemukakan langsung oleh Jubir Covid-19, Achmad Yurianto.

Ya, Indonesia kembali mengumumkan adanya penambahan kasus baru virus Corona COVID-19 yang sangat signifikan.

Saat ini sebanyak973 kasus baru positif sehingga total ada 20.162 kasus.

Hingga Kamis (21/5/2020), ada sebanyak 4.838 orang yang sembuh dan 1.278 meninggal dunia.

"Kasus konfirmasi positif COVID-19, saat ini, hari ini meningkat 973 orang. Peningkatan ini luar biasa dan peningkatan inilah yang tertinggi. Peningkatan tertinggi ini terjadi di Jawa Timur khususnya," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona COVID-19, Achmad Yurianto, Kamis (21/5/2020).

Penambahan kasus positif terbanyak terjadi di Jawa Timuryakni 502 kasus.

Rekor sebelumnya tercatat 693 kasus pada Rabu (20/5/2020) di seluruh Indonesia

Sebaran 973 kasus baru positif virus Corona COVID-19 sebagai berikut:

Bali 3

Banten 54

Bangka Belitung 1

Bengkulu 2

DI Yogyakarta 6

DKI Jakarta 65

Jawa Barat 86

Jawa Tengah 25

Jawa Timur 502

Baca Juga:Tanda-tanda Pandemi Berakhir Sudah Terlihat! Pemerintah Rencanakan Buka Mal, Tempat Ibadah, dan Sekolah di Awal Juni, ini Tahapan dan Syaratnya

Baca Juga:Bukan Kabar Baik, Belum Usai Pandemi Corona, PBB Beri Peringatan Akan Datangnya Bencana ini di Seluruh Dunia, Apa?

Kalimantan Barat 1

Kalimantan Timur 2

Kalimantan Tengah 13

Kalimantan Selatan 10

Kalimantan Utara 2

Nusa Tenggara Barat 17

Sumatera Selatan 28

Sumatera Barat 8

Sulawesi Utara 28

Sumatera Utara 23

Sulawesi Selatan 34

Sulawesi Tengah 2

Lampung 16

Riau 1

Maluku Utara 1

Maluku 11

Papua Barat 4

Papua 1

Sulawesi Barat 8

Nusa Tenggara Timur 3

Gorontalo 16

KABAR PELONGGARAN PSBB SEMAKIN SURAM

Beberapa waktu lalu, pemerintah berencana melonggarkan PSBB.

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD dikutip dariKompas.commenyatakan akan ada relaksasi PSBB.

Baca Juga:Isu Hubungan Terlarang Syahrini dan Ayah Angkatnya Sedang Jadi Sorotan, Mantan Kekasih Laurens Bongkar Fakta Mengejutkan Ini

Baca Juga:Kebahagiaan Pembeli yang Berdesakan-desakan Mendadak Sirna, Berganti Kecemasan Usai Kasir di Pusat Perbelanjaan Medan ini Meninggal karena Positif Corona

Tujuannya adalah agar kegiatan perekonomian di masyarakat selama masa pandemi Covid-19 tetap berjalan.

Bahkan, pada rapat terbatas antara Kepala Negara dengan para menterinya, Senin (18/5/2020), secara khusus pejabat tinggi telah membahas persiapan menuju kondisi keadaan normal baru (new normal) di tengah pandemi.

Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengakui, rapat itu membahas upaya untuk melakukan relaksasi atau pelonggaran PSBB.

Namun pada Selasa (19/5/2020), data kasus virus corona di Jakarta justru melonjak tajam menjadi yang terbanyak se-Indonesia.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto mengungkapkan, ada 486 kasus baru Covid-19 dalam 24 sejak Senin (18/5/2020) hinga Selasa (19/5/2020) pukul 12.00 WIB.

"Sehingga secara akumulatif ada 18.496 kasus positif Covid-19 (di Indonesia) sampai saat ini," kata Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB,dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga:Terawangannya Soal Corona Meleset jauh, Wirang Birawa Kini Tiba-tiba Naik Pitam Singgung PSBB : Siapa Sih Yang Membisiki Mereka

Baca Juga:Tak Perlu Repot Siapkan Ini dan Itu, Cukup Serahkan KTP dan KK Pada Kepala Desa, BLT Sebesar 600 Ribu Bisa Langsung Diterima

Berdasarkan data yang dipaparkan Yuri, kasus baru pasien positif Covid-19 tersebar di 26 provinsi.

Adapun penambahan kasus terbanyak terjadi di DKI Jakarta dengan 98 kasus baru.

Data ini bak memukul telak antusiasme pejabat tinggi yang sudah membahas pelonggaran PSBB demi kepentingan ekonomi.

Ancang-ancang pemerintah untuk pelonggaran PSBB dinilai tidak tepat lantaran tingkat penularan Covid-19 di Tanah Air masih tinggi.

Rata-rata jumlah penambahan kasus harian di Indonesia dalam sepekan terakhir sebanyak 534,6 orang.

Jumlah itu lebih tinggi dibandingkan rata-rata penambahan kasus harian di pekan sebelumnya, yakni 382,6 orang.

Baca Juga:Wajib Dicatat! Berikut Ini Syarat Dan Ketentuan Agar Dapat BLT Rp600 Ribu Perbulan dari Pemerintah

Baca Juga:Dulu Kaya Raya dan Terkenal, Kini Artis ini Mantap Berhijrah Meski Harus Banting Tulang Berjualan Eceran ini Demi Mendapat Uang Rp100 Ribu

Karena itu, pakar epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono mengatakan, sedianya PSBB baru bisa dilonggarkan setelah angka penularan sudah menurun.

Lalu bagaimana jika era normal baru diterapkan saat penularan masih tinggi dan masih perlu diterapkan PSBB?

"Ya siap-siap saja. Siap-siap saja akan menghadapi gelombang kedua yang lebih berat," ujar Pandu Riono saat dihubungi Kompas.com, Senin (18/5/2020).

"Mau ada bencana yang lebih hebat? Ya sudah, silakan (lakukan new normal),"pungkas Pandu.

Editor : Saeful Imam

Baca Lainnya