Siap-siap Gigit Jari, Pemerintah Secara Gamblang Sebut Besar Kemungkinan Akan Selamanya Hidup dengan Covid-19, Apa Maksudnya?

Selasa, 19 Mei 2020 | 12:00
Wartakota

Doni Monardo

Siap-siap Gigit Jari, Pemerintah Secara Gamblang Sebut Besar Kemungkinan Akan Selamanya Hidup dengan Covid-19, Apa Maksudnya?

GridHITS.id -Nampaknya masyarakat dunia harus menelan pil pahit.

Sampai sekarang belum ada kejelasan kapan wabah virus corona bakal berakhir.

Begitu juga di Indonesia sendiri.

Sebuah penelitian dari Singapura sempat membuatprediksi kalau wabah virus corona di Indonesia bakal berakhir di bulan Oktober 2020.

Baca Juga: Siap-siap Menangis Jika Warga Padang Lupa Pakai Masker Saat Keluar Rumah, karena Pemerintah Akan Beri Hukuman Ini

Baca Juga: Bukti Jangan Sepelekan Imbauan Pemerintah! Seorang Nenek Terinfeksi Covid-19 Setelah Nekat Langgar Instruksi Ini

Tentu untuk mencapai bulan Oktober bukanlah waktu yang singkat.

Sampai sekarang vaksin dan obat resmi untuk virus corona juga belum ditemukan.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyebut, hingga kini belum ada kepastian kapan pandemi virus corona akan berakhir.

Sehingga, masyarakat pun harus beradaptasi untuk bisa beraktivitas normal sambil menerapkan protokol kesehatan.

"Sejauh ini belum ada lembaga yang berani mengatakan kapan Covid-19 akan berakhir termasuk juga belum ada kepastian kapan vaksin akan ditemukan.

"Sehingga sangat mungkin kita akan selamanya hidup dengan Covid-19," ujar Doni dalam video conference usai rapat terbatas bersama Presiden Jokowi, Senin (18/5/2020).

Doni mengatakan, Gugus Tugas telah memberikan beberapa masukan terkait strategi menghadapi kondisi new normal.

Baca Juga: Jangan Senang Dulu Kasus Corona Melambat, Ahli dari UI Peringatkan Keras Pemerintah Soal 3 Faktor Ini Sebelum Benar-benar Longgarkan PSBB

Baca Juga: Kabar Gembira Menjelang Lebaran, Warga dengan Kriteria Ini Boleh Kembali Beraktivitas Seperti Semula Meski Pandemi Belum Usai

Termasuk pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar.

Namun dia menekankan pentingnya prakondisi melalui survei, kajian, dan riset terkait waktu yang tepat untuk memulai pelonggaran.

Menurut dia, Presiden Joko Widodo telah meminta agar dilakukan kajian daerah-daerah mana saja yang sudah bisa diterapkan kebijakan pengurangan pembatasan.

Hal itu harus dilihat berdasarkan data daerah mana yang angka penyebarannya masih rendah.

"Tentu adalah daerah-daerah yang memiliki kriteria hijau. Kalau kita lihat dari 34 provinsi di Indonesia, memang tingkat kasusnya masih relatif rendah," ucapnya.

"Tapi namun demikian tetap kajian secara data dan juga riset memiliki peran yang penting. Sehingga nantinya mana daerah yang dibuka mana yang diberikan pengurangan pembatasan tidak keliru," sambung Doni.

Soal hidup di era normal baru ini sebelumnya juga sempat disampaikan langsung Jokowi.

Baca Juga: Pemerintah Persilakan Warga Usia di Bawah 45 Tahun Beraktivitas Kembali di Tengah Pandemi Corona, Ahli Epidemiologi Berikan Catatan

Baca Juga: Pemberantasan Corona di Tanah Air Bisa Semakin Cepat, Presiden Umumkan Langkah Strategis Pemerintah yang Akan Berbuah Pada Akhir Mei

Kepala negara, menegaskan bahwa masyarakat harus hidup berdampingan dengan Covid-19 karena sampai saat ini vaksin belum ditemukan.

Tak ada yang mengetahui pasti kapan pandemi akan berakhir.

"Kebutuhan kita sudah pasti berubah untuk mengatasi risiko wabah ini. Itu keniscayaan, itulah yang oleh banyak orang disebut sebagai new normal atau tatanan kehidupan baru," kata Presiden pada Jumat pekan lalu.

(Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul:Doni Monardo: Sangat Mungkin Kita Selamanya Hidup dengan Covid-19)

Editor : Safira Dita

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya