Beda 180 Derajat dengan WHO, Ilmuwan dari Korea Selatan Justru Sebut Pasien yang Telah Sembuh dari Virus Corona Bakal Kebal & Tidak Terinfeksi Lagi, Mana yang Benar?

Minggu, 03 Mei 2020 | 20:15
Pixabay.com

Ilustrasi virus corona

GridHITS.id – Wabah virus corona masih menjadi momok yang menakutkan bagi banyak orang di dunia.

Bahkan, ketika seseorang dinyatakan sembuh, bayang-bayang virus corona masih terus menghantui.

Pasalnya, belakangan ini, muncul banyak kabar pasien yang telah sembuh dari Covid-19 justru kembali terinfeksi bahkan meninggal dunia.

Baca Juga: Darurat Pandemi Corona, Orang Kepercayaan Jokowi Ini Beberkan Pemerintah Sudah Kantongi Strategi Baru Lawan Covid-19, Apa Rahasianya?

Baca Juga: Klaim Tubuhnya Miliki Antibodi yang Membuatnya Kebal Terhadap Corona, Penyanyi Madonna Ngebet Ingin Keluar Rumah

Terlebih lagi, WHO juga menyatakan, sejauh ini belum ada bukti yang menyebut pasien yang telah pulih lantas mempunyai kekebalan tubuh atas virus corona.

Namun, baru-baru ini, ilmuwan dari Korea Selatan menyampaikan temuan yang berseberangan.

Para ilmuwan yang berasal dari Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Korea Selatan justru mengatakan, tidak mungkin virus corona dapat menular kembali kepada pasien yang sembuh.

Menurut mereka, munculnya kabar pasien corona yang sembuh dan kemudian terinfeksi virus lagi disebabkan oleh kesalahan pengujian.

Maka dari itu, para ilmuwan tersebut menyebut tidak mungkin virus Covid-19 dapat kembali aktif dalam tubuh manusia.

Melansir dari Sky News via Tribunnews.com, CDC Korea Selatan juga telah menemukan, hasil tes untuk pasien yang diduga kambuh adalah positif corona 'palsu'.

Baca Juga: Denny Darko Bahas Teori Konspirasi Covid-19, Sosok Ini Membuatnya Yakin Memang Ada 'Kecurangan' di Balik Pandemi Global Sekarang

Baca Juga: Tak Biasa! Khofifah Indar Parawansa Sampai Pakai Kapal Perang Demi Selamatkan Nyawa Rakyat di Pulau Kecil Saat Pandemi Corona

Menurut mereka, tes dengan hasil 'palsu' itu didasarkan pada ketidakmampuan membedakan antara jejak hidup virus dan sisa sampel virus mati yang tidak berbahaya setelah pasien sembuh.

Lebih lanjut, CDC juga menambahkan, virus corona tidak seperti virus lain (HIV atau cacar air).

Virus lain dapat menembus inti sel manusia dan tetap ada selama bertahun-tahun sebelum diaktifkan kembali.

Namun, virus corona tetap berada di luar inti sel-sel inang.

"Ini berarti tidak menyebabkan infeksi kronis atau kambuh," ujar Dr Oh Myoung-don, Ketua Komite CDC Korea Selatan.

Baca Juga: Terungkap! Rahasia Kelurahan di Jakarta yang Disebut Masih Zero Penderita Corona, Lurah: 'Kita Setiap Hari Lakukan ...'

Baca Juga: Rela Jadi Kelinci Percobaan Demi Ratusan Poundsterling, Relawan Vaksin Covid-19 ini Dikabarkan Tewas, Ternyata ini Faktanya

Dengan temuannya tersebut, ia pun menegaskan ketidakmungkinan bagi pasien untuk kambuh.

"Di masa depan mungkin saja virus corona bermutasi dan menginfeksi orang yang sebelumnya mengatasinya, mirip dengan flu," pungkasnya.

Tag

Editor : Ratnaningtyas Winahyu

Sumber Tribunnews.com, Sky News