Demi Hindari Perkumpulan di Sekolah, Rapor Akan Diantar Langsung Ke Rumah Siswa Masing-masing
GridHITS.id -Pandemi covid-19 memaksa masyarakat untuk tak berkumpul.
Salah satu bentuk pemerintah untuk mewujudkannya yaitu diterapkannyaphysical distancinghingga Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB.
Akibatnyakantormemberlakukan bekerja dari rumah.
Baca Juga: Ratusan Sekolah Kosong Tak Berpenghuni Ini Akan Dijadikan Lokasi Isolasi Pasien Covid-19, Mana Saja?
Sekolah pun memberlakukan belajar dari rumah, bahkan pemerintah telah menyediakan materi pembelajaran melalui TVRI.
Demiterus terwujud imbauan tersebut, terdapat sekolah yangmenghentikan pembagian rapor di sekolah pada umumnya.
Penerimaan rapor murid sekolah di Kota Pariaman, Sumatera Barat, akan diantarkan secara langsung oleh guru ke rumah masing-masing murid.
Pembagian rapor akan dilakukan pada Juni 2020 mendatang.
"Diantarkan langsung untuk mencegah siswa berkumpul di sekolah. Jika dibagikan di sekolah tentunya akan terjadi kerumunan. Kita tahu saat ini kondisi virus corona sedang mewabah," ujar Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Pariaman Kanderi saat dihubungi, Kamis (30/4/2020).
Menurut Kanderi, jarak rumah siswa tidak terlalu jauh, sehingga memungkinkan untuk para guru mengantarkan rapor tersebut ke rumah masing-masing murid.
"Jika ada rumah siswa yang jauh dan tidak mungkin diantarkan oleh guru, bisa saja orangtua siswa untuk menelepon guru tersebut dan dijemput ke rumah wali kelas atau di sekolah. Yang penting tidak terjadi kerumunan," kata dia.
Kanderi mengatakan, para guru akan memperhatikan nilai ujian harian dan ujian tengah semester untuk menjadi acuan kenaikan kelas.
Sedangkan, untuk kelulusan berdasarkan nilai rapor lima semester terakhir.
"Kalau untuk kelulusan sudah dijelaskan oleh Pak Menteri Pendidikan yaitu dengan melihat nilai rapor lima semester terakhir," kata Kanderi.
Hingga saat ini, proses belajar dan mengajar di sekolah masih ditiadakan.
Hal tersebut diganti dengan sistem belajar online di mana siswa dan guru tetap berada di rumah masing-masing.
"Kami kombinasikan, kadang daring, kadang penugasan atau guru mengunjungi siswa ke rumahnya. Kalau belajarnya daring terus, tentu orangtua siswa akan kerepotan juga untuk membeli paket internet," kata Kanderi.
Artikel ini telah tayang di kompas.com dengan judul "Cegah Kerumunan, Rapor Akan Diantarkan ke Rumah Murid"