Kabar Terbaru Virus Corona, Ahli Peringatkan Kini Jarak Aman Agar Tak Tertular Covid-19 Berubah Jadi 6 Meter, Ini Alasannya

Kamis, 30 April 2020 | 15:00
freepik

Ilustrasi virus corona

Kabar Terbaru Virus Corona, Ahli Peringatkan Kini Jarak Aman Agar Tak Tertular Covid-19 Berubah Jadi 6 Meter, Ini Alasannya

GridHITS.id -Saat ini hampir seluruh masyarakat dunia dihadapkan dengan pandemi Covid-19.

Bahkan, sederet peraturan juga diterapkan untuk memutus rantai penyebaran virus corona.

Seperti misalnya,social distancing ataupunphysical distancing.

Penerapan aturan pembatasan sosial tersebut tentu ada tujuannya.

Baca Juga: Ahli dari Singapura Yakin Serangan Virus Corona di Indonesia Berakhir di Bulan Juni, Ahli dari UI Angkat Bicara

Baca Juga: Meski Pandemi Virus Corona Diprediksi Berakhir, Negara Ini Justru Apes karena Terpaksa Harus Social Distancing Sampai Tahun 2022

Tak lain adalah untuk mencegah seseorang tertular Covid-19.

Dikabarkan sebelumnya, Covid-19 memang bisa menular melaluidroplet atau percikan dahak.

Namun penelitian terbaru menyebutkan, Covid-19 juga bisa menular lewat mikrodroplet.

Hal tersebut disampaikan oleh Motivator Kesehatan Dr Handrawan Nadesul.

"Hal yang paling masyarakat harus tahu, penularan (Covid-19) dulu kita anggap lewat droplet. Ternyata dibuktikan dengan fotografi teknologi tinggi adalah mikrodroplet," kata Han dalam ngobrol ringan bincang buku "Yang Baru Ihwal Covid-19" di live Instagram @bukukompas, Selasa (28/4/2020).

Mikrodroplet

Mikrodroplet memiliki ukuran yang lebih kecil dari droplet.

Percikan mikrodroplet bisa menjangkau jarak sampai enam meter atau lebih.

Baca Juga: Sempat Disebut Indonesia Sedang Ada di Puncak Wabah Covid-19, Pakar Tanah Air Ini Justru Jabarkan Hal Sebaliknya: Perhitungan Kami...

Baca Juga: Tanda Wabah Virus Corona Segera Berakhir, Ahli Dunia Kini Sedang Menguji Obat Maag Diklaim Bisa Sembuhkan Pasien Positif Corona

Tidak seperti droplet yang jarak percikannya sekitar 1,5-2 meter.

"Artinya kemungkinan untuk tertular itu besar," ujar dia.

Penelitian mikrodroplet tersebut adalah hasil yang diketahui saat para peneliti melakukan penelitian di lantai rumah sakit di Wuhan.

Peneliti menemukan bahwa di lantai rumah sakit tersebut, virus tertumpuk di lantai sampai tempat ganti pakaian tenaga kesehatan.

"Di lantai RS itu paling banyak menumpuk virus karena berjatuhan.

"Kalau virus itu tidak masuk ke pernapasan orang sekitarnya, virus itu bisa jadi jatuh ke pakaian, atau jatuh ke lantai," kata dia.

Tanpa disadari, kata Han, ketika virus itu berjatuhan di lantai dan kita menginjak lantai tersebut, virus itu juga bisa menempel pada alas kaki.

Virus juga menempel pada pakaian yang digunakan tenaga kesehatan.

"Saya menduga banyaknya tenaga kesehatan yang tertular dan meninggal itu terinfeksi saat di ruang ganti," kata dia.

Baca Juga: Sudah Rajin Cuci Tangan dan Jaga Jarak, 2 Keluarga ini Tetap Tertular Covid-19, Ternyata Benda ini yang Jadi Biang Keladi

Baca Juga: Waspada Bulan Mei Jadi Puncak Pandemi Corona, Ilmuwan Harvard Justru Sarankan Social Distancing Sampai Tahun 2022, Kenapa?

Oleh sebab itu, menurut Han, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) memang punya alasan yang jelas untuk dilakukan.

Ia berharap PSBB dan physical distancing perlu dilakukan oleh semua pihak sebagai upaya memutus rantai transmisi Covid-19.

Jangan menganggap sepele benda-benda yang dipakai atau Anda dapatkan dari luar rumah. Seperti uang kembalian, alas kaki, pakaian, dan lain sebagainya.

"Tidak cukup cuma dengan pakai masker dan cuci tangan, tetapi diperhatikan benda yang di bawa dari luar. Itu potensi penularan juga besar," tutur dia.

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul:Ahli Sebut Corona Bisa Menular lewat Mikrodroplet, Butuh Jaga Jarak 6 Meter

Editor : Safira Dita

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya