Kabar Gembira, Tanda Pandemi Berakhir Mulai Terlihat, Amerika Mulai Buka Lockdown Secara Bertahap!

Minggu, 19 April 2020 | 20:09
Twitter Donald Trump

Amerika Serikat mulai membuka karantina wilayah secara bertahap

Kabar Gembira, Tanda Pandemi Usai Mulai Terlihat, Amerika Mulai Buka Lockdown Secara Bertahap!

GridHITS.id - Semua negara masih berjibaku melawan corona.

Tapi di beberapa negara, tanda-tanda pandemi akan berakhir sudah mulai terlihat.

Setelah Cina, Amerika mulai membuka karantina wilayah secara bertahap.

Baca Juga:Baru Saja Ditangkap Polisi, Ketua RT Penolak Jenazah Perawat Kembali Dilanda Musibah Baru, Apa?

Baca Juga:Peneliti ITB : Bila Pemerintah DKI Jakarta Ambil Kebijakan ini, Korban Covid-19 Tak Akan Mencapai Angka Puluhan Ribu

Ketika virus corona terus menyebar di AS, Presiden Donald Trump memberikan panduan kepada para gubernur terkait rencana pembukaan kembali aktivitas ekonomi AS dalam beberapa bulan mendatang.

Pedoman untuk "Membuka Amerika Lagi" terdiri tiga tahapan di mana negara-negara bagian dapat mengurangi secara bertahap kebijakan karantina wilayah atau lockdown.

Trump berjanji kepada para gubernur bahwa mereka akan menangani sendiri proses tersebut, dengan bantuan dari pemerintah federal.

AS sejauh ini mencatat hampir i 654.301 kasus positif dengan 32.186 orang meninggal akibat virus corona, dan Trump menyarankan sejumlah negara bagian dapat membuka kembali aktivitas ekonominya pada bulan ini.

Apa yang dikatakan Trump saat jumpa pers?

Dalam keterangan pers hariannya pada Kamis, Presiden Trump menyatakan "medan perang berikutnya, yaitu membuka kembali AS".

"AS ingin membuka dan Amerika ingin membuka," ujarnya. "Karantina nasional bukan solusi jangka panjang yang berkelanjutan."

Baca Juga:Dulu Dihujat karena Sering Menikah Setingan, Kini Artis ini Nikahi Pengusaha Kaya dan Bisa Ngungsi ke Pulau Terpencil karena Takut Corona

Baca Juga:Hampir Satu Bulan Menjalani Masa Karantina, Sarwendah Tiba-Tiba Curahkan Kondisi Tak Terduga Ruben Onsu di Tengah Wabah Virus Corona, Ada Apa?

Dia mengatakan langkah penguncian yang berkepanjangan berisiko menimbulkan korban serius pada kesehatan masyarakat.

Dia memperingatkan "peningkatan tajam" penyalahgunaan narkoba, penyalahgunaan alkohol, penyakit jantung, dan masalah "fisik dan mental" lainnya.

Trump mengatakan kepada wartawan masyarakat yang sehat akan dapat kembali bekerja "jika kondisinya memungkinkan".

Dia mengatakan rakyat AS akan terus diimbau untuk menjaga jarak sosial dan tetap tinggal di rumah apabila tidak sehat.

Kota New York mencatat lebih dari 11,000 kasus kematian selama pandemi virus corona.Dia mengatakan pembukaan kembali perekonomian AS akan dilakukan "dengan satu langkah yang hati-hati", namun dia meminta agar para gubernur negara bagian bergerak "sangat, sangat cepat, tergantung pada apa yang ingin mereka lakukan".

Tak lama kemudian, pemimpin Partai Demokrat Nancy Pelosi, sekaligus Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, menyebut pedoman baru itu "kabur dan tidak konsisten".

Dia mengatakan panduan Trump itu "tidak menebus kegagalan presiden dalam mendengarkan saran ilmuwan terkait pembuatan dan pembagia alat tes berskala cepat di tingkat nasional".

Baca Juga:Jangan Langsung Santap, Makanan Kiriman Ojol Berpotensi Tularkan Virus Corona, ini Tip Supaya Tetap Aman dan Sehat!

Baca Juga:Pandemi Belum Mereda, Denny Darko Malah Ungkap Hal ini Lebih Berbahaya Daripada Virus Corona, Apa?

Apa isi panduan Trump?

Dokumen panduan setebal 18 halaman itu merinci tiga tahapan untuk membuka kembali perekonomian di semua negara bagian. Setiap fase berlangsung minimal 14 hari. Pedoman selengkapnya dapat dilihat di sini.

Mereka memasukkan beberapa rekomendasi pada tiga tahapan tersebut, termasuk agar setiap individu bisa menjaga kesehatan dan memastikan dapat menerapkan jarak sosial, hingga pelacakan penularan, hingga pelaksanaan tes virus corona.

Tahapan pertama banyak menjelaskan tentang kebijakan penguncian seperti menghindari perjalanan yang tidak penting dan tidak berkumpul secara kelompok.

Namun dikatakan tempat-tempat berskala besar seperti restoran, tempat ibadah dan tempat olahraga "dapat beroperasi di bawah protokol jarak fisik yang ketat".

Apabila tidak ada bukti kenaikan signifikan virus corona, pada tahap kedua warga dimungkinkan melakukan perjalanan yang non-esensial.

Baca Juga:Bikin Kaget, Selain Virus Corona yang Jadi Pembunuh No. 1, di Laboratorium Wuhan ini Masih Tersimpan 1.500 Virus Paling Mematikan di Dunia!

Baca Juga:Bikin Senang, Obat yang Bisa Lumpuhkan Virus Corona Sudah Siap Dikirimkan, Dexa Medica Sumbangkan Obat untuk 5000 Pasien

Disebutkan, dalam tahap kedua ini, sekolah dapat dibuka kembali dan bar dapat beroperasi "dengan syarat harus menjaga jarak satu sama lain dengan ketat."

Pada tahapan ketiga, apabila negara-negara bagian menemukan tren gejala dan kasus yang menurun, maka warganya dimungkinkan menggelar"interaksi publik" dengan tetap diberlakukan aturan jarak fisik

Dalam tahap ini, kunjungan ke rumah perawatan dan rumah sakit dapat dilakukan.

Dokumen itu juga menyebutkan sejumlah negara bagian dapat memulai kembali kehidupan normal setelah melewati periode evaluasi yang akan berlangsung, setidaknya, selama sebulan.

Di tempat-tempat atau lokasi di mana ada lebih banyak kasus infeksi atau ada kenaikan angka penularan mengalami kenaikan, proses menuju situasi normal bakal memakan waktu lebih lama.

Baca Juga:Jutaan Masyarakat Sudah Berhasil! 5 Langkah Mudah Ini Bisa Dicoba Jika Ingin Dapatkan Token Listrik PLN Gratis

Baca Juga:Kabar Gembira! Cukup Chat Lewat Whatsapp, Ini Langkah-langkah Nikmati Listrik Gratis dan Diskon 50% dari PLN

Koordinator gugus tugas virus corona Gedung Putih, Dr Deborah Birx, mengatakan ketika negara-negara bagian mampu memenuhi ketiga tahapan itu, para pekerja di wilayahnya dapat kembali bekerja secara bertahap.

Tahapan ketiga akan menjadi "kehidupan normal yang baru", katanya, namun tetap disarankan agar orang-orang yang rentan untuk tetap menghindari ruang-ruang yang padat.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Virus corona: Trump umumkan rencana pembukaan kembali AS secara bertahap

Editor : Saeful Imam

Sumber : tribunnews

Baca Lainnya