Bikin Senang, Obat yang Bisa Lumpuhkan Virus Corona Sudah Siap Dikirimkan, Dexa Medica Sumbangkan Obat untuk 5000 Pasien

Minggu, 12 April 2020 | 08:00
Freepik

Obat corona dalam negeri sudah siap diedarkan, dexa medica sumbang obat untuk 5000 pasien

Bikin Senang, Obat Virus Corona Sudah Siap Dikirimkan, Dexa Medica Sumbangkan Obat untuk 5000 Pasien

GridHITS.id - Kabar menggembirakan, obat untuk virus corona sudah siap diedarkan.

Bahkan, sebuah perusahaan farmasi sudah membuat donasi untuk 5000 pasien.

Perusahaan farmasi PT Dexa Medica memberikan donasi berupa obat-obatan untuk pasien Covid-19 di Indonesia.

Baca Juga:Jutaan Masyarakat Sudah Berhasil! 5 Langkah Mudah Ini Bisa Dicoba Jika Ingin Dapatkan Token Listrik PLN Gratis

Baca Juga:Kabar Gembira! Cukup Chat Lewat Whatsapp, Ini Langkah-langkah Nikmati Listrik Gratis dan Diskon 50% dari PLN

Melalui konferensi pers yang videonya diunggah Ganjar Pranowo di Instagram, Sabtu (11/4/2020), Hery Sutanto, Commercial Director PT Dexa Medica menyebut pihaknya akan mendonasikan sejumlah produk yang dibutuhkan Indonesia saat ini.

Dexa Medica mendonasikan obat hidroksiklorokuin (hydroxychloroquine) yang bahan bakunya sulit didapat saat ini.

"Namun berkat dukungan pemerintah, Dexa Medica berhasil memproduksi obat tersebut," ujar Hery Sutanto.

Perusahaan farmasi, Dexa Group memberikan bantuan obat-obatan Hydroxychloroquine, Azithromycin dan Chloroquine kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, RS Rujukan dan RS Pemerintah untuk kebutuhan pengobatan pasien Covid-19 di Indonesia.

Obat hidroksiklorokuin (hydroxychloroquine) yang berjumlah sekitar 100 ribu tablet sudah siap disalurkan ke 5.000 pasien Covid-19 di Indonesia.

Bersama dengan hidroksiklorokuin, ada pula obat azitromisin (azithromycin) dan klorokuin (chloroquine).

Baca Juga:Bak Oase di Tengah Gurun, Selain Listrik Gratis dari Pemerintah, Pemilik Kendaraan Bermotor juga Dijanjikan Bakal Kecipratan Keuntungan Ini Selama Wabah Virus Corona, Apa?

Baca Juga:Diajak Keliling Rumah Megahnya, Sule Malah Dibuat Melongo Saat Tahu Biaya Tagihan Listrik Anang Hermansyah dan Ashanty, Bisa Beli Dua Motor Baru!

Sekitar 50 ribu lebih tablet azitromisin juga siap disalurkan untuk 5000 pasien.

Untuk klorokuin, Hery Sutanto menyebut 240 ribu tablet klorokuin akan siap disalurkan untuk 12 ribu pasien dalam waktu dekat.

Selain obat-obatan untuk pasien Covid-19, Dexa Medica juga mendonasikan APD serta suplemen dan vitamin untuk petugas medis yang tengah berjuang di garda depan saat ini.

Untuk donasi tahap pertama ini, Dexa Medica telah memberikan bantuan dengan total lebih dari Rp 5,1 miliar.

Mengenal Jenis Obat-obat yang Dipakai untuk Tangani Virus Corona: Klorokuin, Avigan, Remdesivir, hingga Kaletra

Berikut berbagai jenis obat yang digunakan untuk upaya penyembuhan pasien penderita Covid-19, dikutip dari New York Post.

Baca: Efek Samping Klorokuin, Obat yang Disebut Efektif Atasi Virus Corona, Jangan Konsumsi Sembarangan!

1. Klorokuin dan hidroksiklorokuin (dijual dengan nama dagang Plaquenil, dan lain-lain)

klorokuin - obat virus corona

Staf medis menunjukkan paket Nivaquine, tablet yang mengandung klorokuin dan Plaqueril, tablet yang mengandung hydroxychloroquine di IHU Mediterranee Infection Institute Marseille pada 26 Februari 2020.

Baca Juga:Gara-gara Melanggar Hal Ini, Mbak You Sebut Masyarakat Indonesia Harus Telan Pil Pahit Jalani Bulan Puasa dan Lebaran dalam Ancaman Wabah Virus Corona, Apa?

Baca Juga:Selama ini Tak Terekspose, Keadaan Rumah Tangga Ahmad Dhani dan Mulan Dibongkar Mbak You : Sering Cekcok, Tapi Mulan...

Obat-obatan itu telah menunjukkan tanda-tanda efektifitas melawan virus corona.

Klorokuin telah direkomendasikan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump untuk menangani virus corona.

Meski begitu, obat ini belum diterima oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS atau FDA.

Klorokuin dan hidroksiklorokuin telah digunakan sebelumnya untuk mengobati malaria.

Malaria disebabkan oleh parasit, tidak seperti Covid-19 yang disebabkan oleh virus.

Beberapa studi menyatakan obat ini masih efektif mengobati SARS, 'saudara' dari Covid-19.

Satu studi dilakukan pada sel primata pada 2005 di tengah wabah SARS.

Namun, obat itu tidak pernah benar-benar digunakan sebagai pengobatan karena penyakit itu sudah terkendali.

Demikian dikatakan Dr Len Horovitz, seorang ahli paru dan ahli penyakit dalam di Lenox Hill Hospital mengatakan kepada The Post.

"Tidak ada alasan untuk menggunakannya pada waktu itu tetapi melihat ke belakang, ada kesempatan obat itu dapat digunakan untuk mengurangi kemungkinan terinfeksi atau sebagai pengobatan virus corona," kata Horovitz.

"Jika Anda memutuskan untuk menggunakan chloroquine, bukan berarti Anda harus meninggalkan semua metode pencegahan, termasuk social distancing," katanya.

Chloroquine dan hydroxychloroquine juga termasuk di antara empat perawatan yang diuji klinis internasional oleh Organisasi Kesehatan Dunia.

Baca Juga:Beda Dengan Wirang Birawa, Mbak You Ungkap Wabah Corona akan Hilang di Bulan ini : Kepergianmu Terlihat..

Baca Juga:Tanpa Tedeng Aling-aling, Mbak You Bongkar Ramalannya Soal Rumah Tangga Syahrini dan Reino Barack: 'Tiga Tahun Mulai Runyam'

2. Remdesivir

Remdesivir awalnya diuji sebagai obat Ebola.

Sebagai obat antivirus eksperimental Gilead Sciences, Remdesivir telah terbukti ampuh melawan SARS dan MERS, dua virus corona lainnya.

Obat ini bekerja dengan mematikan kemampuan virus untuk mereplikasi sel dalam.

Beberapa uji coba sedang dilakukan untuk mengevaluasi obat di China dan negara-negara lain.

Di AS, bulan Februari lalu, National Institutes of Health memulai uji coba secara acak untuk pengobatan COVID-19 menggunakan antivirus ini.

3. Favipiravir (Avigan)

Avigan, obat anti-flu asal Jepang yang dikembangkan oleh anak perusahaan fotografi Fujifilm, telah memberikan hasil yang menggembirakan dalam uji klinis virus corona di China.

Pasien yang diberi avigan di Shenzhen dinyatakan negatif corona setelah rata-rata empat hari positif.

Data itu dibandingkan dengan rata-rata 11 hari mereka yang tidak diberi obat, kata penyiar publik Jepang NHK.

Hasil scan pada dada mendukung temuan tersebut.

Ditemukan lebih sedikit kerusakan pada mereka yang menggunakan obat.

Tetapi beberapa pejabat mengatakan obat itu mungkin tidak efektif pada orang yang sudah sakit parah.

Baca Juga:Wabah Corona Makin Mengganas, Mbak You Terlihat Lelah Meski Beri Harapan : Mati dan Hidup Sangat Tipis Jaraknya

Baca Juga:Ramalannya Jarang Meleset, Mbak You Justru Akui Hidupnya Ketar-ketir dan Ingin Berhenti Jadi Paranormal, Kenapa?

4. llpinavir and Ritonavir (Kaletra)

Penelitian laboratorium mengusulkan obat HIV Kaletra, yang merupakan kombinasi antivirus lopinavir dan ritonavir, bisa efektif mengobati COVID-19.

Obat-obatan itu masuk dalam kelas protease inhibitor, yang obat yang memblokir enzim kunci yang membantu replikasi virus.

Studi sebelumnya menemukan, campuran itu dapat membantu mencegah SARS agar tidak matang dan bereplikasi.

Dokter di Thailand dan Jepang melaporkan penggunaan lopinavir dan ritonavir telah berhasil mengobati beberapa kasus virus corona.

Tetapi berdasarkan penelitian terbaru di China, 200 pasien yang sudah sakit parah menemukan, obat itu tidak memiliki efek signifkan.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Obat untuk Pasien Covid-19 Siap Disalurkan, Dexa Medica Donasikan Obat-obatan untuk 5000 Pasien

Editor : Saeful Imam

Sumber : kompas

Baca Lainnya