Akhirnya Makan Korban Juga, Gara-gara Disemprot Disinfektan di Jalan Raya Surabaya, Mata Pria ini Nyaris Buta

Sabtu, 11 April 2020 | 13:23
Scooter VIP

Bilik antiseptik di Scooter VIP, digunakan untuk disinfektan kendaraan pelanggan. Gara-gara disinfektan, mata pria ini nyaris buta

Akhirnya Makan Korban Juga, Gara-gara Disemprot Disinfektan di Jalan Raya Surabaya, Mata Pria ini Nyaris Buta

GridHITS.id - Cairan disinfektan sangat keras dan membahayakan kesehatan.

Sayangnya, penggunaan disinfektan masih saja banyak dilakukan.

Akhirnya, penggunaan disinfektan ini memakan korban juga.

Baca Juga:Jutaan Masyarakat Sudah Berhasil! 5 Langkah Mudah Ini Bisa Dicoba Jika Ingin Dapatkan Token Listrik PLN Gratis

Baca Juga:Kabar Gembira! Cukup Chat Lewat Whatsapp, Ini Langkah-langkah Nikmati Listrik Gratis dan Diskon 50% dari PLN

Cairan disinfektan mulai makan korban di Wilayah Tri Rismaharini alias Risma, pria Surabaya nyarIs buta, alami pecah pembuluh darah Mata.

Kemenkes dan WHO sudah memperingatkan tentang bahaya cairan disinfektan apabila mengenai tubuh manusia.

Namun tak semua daerah mengindahkan imbauan WHO dan Kemenkes tentang penggunaan cairan disinfektan.

Termasuk Walikota Surabaya, Tri Rismaharini yang masih menggunakan cairan disinfektan untuk sterilisasi dari ancaman Virus Corona atau covid-19.

Selain penyemprotan disinfektan yang rajin di lakukan di ruang publik Surabaya, Tri Rismaharini juga menyediakan bilik disinfektan di sejumlah titik.

Sampai saat ini penggunaan cairan disinfektan masih tetap diterapkan di Surabaya oleh Risma.

Bahkan di jalan protokol Surabaya, ada alat otomatis penyemprot disinfektan ke jalan raya yang mengenai pengendara.

Baca Juga:Bak Oase di Tengah Gurun, Selain Listrik Gratis dari Pemerintah, Pemilik Kendaraan Bermotor juga Dijanjikan Bakal Kecipratan Keuntungan Ini Selama Wabah Virus Corona, Apa?

Baca Juga:Diajak Keliling Rumah Megahnya, Sule Malah Dibuat Melongo Saat Tahu Biaya Tagihan Listrik Anang Hermansyah dan Ashanty, Bisa Beli Dua Motor Baru!

Namun setidaknya kasus yang dialami warga Surabaya ini bisa jadi pertimbangan Risma dalam menggunakan cairan disinfektan.

Pasalnya seorang pria Surabaya nyaris buta dan mengaku mengalami pecah pembuluh darah Mata, diduga akibat semprotan disinfektan di wilayah Risma.

Melansir TribunJatim, Nanang Suyono (50), karyawan perusahaan pewarna tekstil di Surabaya mengaku divonis oleh dokter spesialis mengalami pecah pembuluh darah Mata.

Akibatnya, ada gumpalan darah membeku di bagian Mata kirinya.

Jika dilihat, Mata nanang memang seperti Mata orang normal pada umumnya.

Namun siapa sangka, Mata kiri pria Surabaya ini nyaris buta.

Ia mengaku tak bisa melihat dengan normal, pandangan Mata sebelah kirinya buram.

Kronologi pria Surabaya ini nyaris buta terjadi saat ia terkena cairan disinfektan di wilayah Risma.

Baca Juga:Gara-gara Melanggar Hal Ini, Mbak You Sebut Masyarakat Indonesia Harus Telan Pil Pahit Jalani Bulan Puasa dan Lebaran dalam Ancaman Wabah Virus Corona, Apa?

Baca Juga:Selama ini Tak Terekspose, Keadaan Rumah Tangga Ahmad Dhani dan Mulan Dibongkar Mbak You : Sering Cekcok, Tapi Mulan...

Bapak dua anak tersebut menjelaskan, saat itu pada (1/4/2020) dirinya berangkat kerja melewati Jalan Sememi Surabaya.

Di sana, ia tak sengaja terkena semprot cairan desinfektan yang biasa dilakukan oleh petugas Surabaya untuk mencegah penyebaran virus Corona atau covid-19.

"Kemudian, saya menepikan kendaraannya dan memeriksa bagian Mata kiri saya yang tiba-tiba mengalami perih," ungkapnya saat ditemui di rumahnya, Jalan Simo Jawar, Jumat Siang (10/4/2020) mengutip TribunJatim.

Sekitar satu jam berlalu, pasca terkena semprotan desinfektan, Nanang mulai kehilangan ketajaman matanya.

Penglihatan Mata kirinya tiba-tiba kabur dan tak bisa melihat dengan jelas.

Bahkan, Nanang mengaku, beberapa menit Mata kirinya sempat gelap gulita. Namun kembali buram lagi.

"Sehari setelah kejadian, saya ke dokter umum yang akhirnya memberikan rujukan ke dokter spesialis Mata. Dari hasil pemeriksaan tersebut, dokter spesialis mendiagnosis ada pembuluh darah Mata yang pecah lantaran ada penyakit darah tinggi yang saya derita," ungkapnya.

Baca Juga:Beda Dengan Wirang Birawa, Mbak You Ungkap Wabah Corona akan Hilang di Bulan ini : Kepergianmu Terlihat..

Baca Juga:Tanpa Tedeng Aling-aling, Mbak You Bongkar Ramalannya Soal Rumah Tangga Syahrini dan Reino Barack: 'Tiga Tahun Mulai Runyam'

Nanang segera membantah. Sebab selama ini ia merasa tak pernah punya riwayat penyakit apapun.

Termasuk, darah tinggi hingga sakit Mata.

Nanang pun menduga kuat cairan desinfektan yang saat itu disemprotkan petugas linmas surabaya ke jalan raya, dan mengenai matanya menjadi penyebab dirinya kehilangan penglihatan di Mata kirinya.

Nanang berharap petugas yang menyemprotkan desinfektan sebaiknya memberikan pengumuman terlebih dahulu saat melakukan penyemprotan.

"Seperti menghimbau untuk menutup kaca helm atau menutup kedua Mata agar warga lainnya tak menjadi korban seperti saya," tuturnya.

Risma Bakal Terus Gunakan Disinfektan

Pemkot Surabaya bakal terus menggunakan bilik sterilisasi untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19. Hanya saja Pemkot bakal melakukan evaluasi terkait fasilitas yang banyak disebar ini.

Sebelumnya, Kemenkes telah mengeluarkan surat edaran terkait penggunaan Bilik Disinfeksi dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19.

Surat itu ditujukan kepada seluruh Pemda di Indonesia.

"Karena itu imbauan jadi kami menghormati, tapi Pemerintah Kota sementara masih melaksanakan," kata Koordinator Protokol Komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, M Fikser, Senin (6/4/2020).

Baca Juga:Wabah Corona Makin Mengganas, Mbak You Terlihat Lelah Meski Beri Harapan : Mati dan Hidup Sangat Tipis Jaraknya

Baca Juga:Ramalannya Jarang Meleset, Mbak You Justru Akui Hidupnya Ketar-ketir dan Ingin Berhenti Jadi Paranormal, Kenapa?

Hingga saat ini, produksi bilik itu masih terus dilakukan Pemkot Surabaya.

Areal Balai Kota yang menjadi tempat produksi pun masih dipenuhi oleh alat yang setiap hari diproduksi ini.

Menurut Fikser, sebelum memutuskan menggunakan bilik ini, telah dilakukan kajian dan berkonsultasi dengan pakar dan ahli di bidangnya.

Konsultasi itu termasuk berapa kadar cairan yang digunakan sehingga tetap aman.

Dia tak memungkiri, penggunaan bilik ini memang tidak dapat membunuh virus di dalam tubuh, melainkan melemahkan bahkan mematikan virus yang berada di luar tubuh seperti menempel di baju.

"Setiap biliknya itu selalu ada wastafel. Jadi itu pasangan. Dimana ada bilik pasti ada wastafelnya," ungkapnya menambahkan.

Selain itu, mantan Kabag Humas Pemkot ini mengatakan, bahwa pihaknya menetapkan prosedur yang harus dijalankan setiap kali seseorang memanfaatkan bilik ini.

Diantaranya, harus menundukkan kepala dan menutup Mata serta menahan nafas dalam beberapa detik.

"Itu yang ada imbauan-imbauan di bilik," terang Kadis Komunikasi dan Informatika Surabaya ini.

Baca Juga:Ekonom Faisal Basri :"Ongkos Lockdown 2 Minggu Lebih Murah Daripada Wabah Corona Menyebar Tak Terperikan!"

Baca Juga:Gelah Penikahan di Tengah Pandemi Corona, Feni Rose Harus Tunda Resepsi Sang Anak

Walikota Risma klaim aman

Sebelumnya, Tri Rismaharini, menjawab tentang disinfektan yang dipakai untuk di chamber atau bilik desifektan yang disediakan Pemkot Surabaya.

"Kita sudah konsultasi dengan Departemen Farmasi Universitas Airlangga Surabaya, guru besar Bu Ratna kepala departemennya, beliau menyampaikan cairan disinfektan kita aman," kata Risma disela menerima bantuan 700 liter sabun Nuvo dari PT Wings Surya, Selasa (31/3/2020).

Diakui Risma ada dua macam desifektan yang dipakai.

Pertama yang di chamber atau bilik yang aman untuk manusia dan kedua yang memang khusus untuk lingkungan, yang disemprotkan oleh petugas PMK.

Risma juga menegaskan yang dipakai untuk bilik tidak mengandung klor.

"Karena virus ini nempel lama di logam. Nah dengan masuk bilik, seperti ikat pinggang, kancing, bisa kena. Juga kacamata," kata Risma ditemui di depan balaikota.

Tentang jenisnya, Risma mengaku kurang paham dengan istilah kimia-kimianya.

"Tapi ada catatannya kok. Silakan nanti dicopy biar tidak salah," ujarnya.

Keberadaan bilik desifektan ini juga diakui Risma setelah dirinya membaca artikel bahwa Vietnam berhasil mencegah penyebaran covid-19 salah satunya dengan menggunakan bilik disinfektan ini.

Baca Juga:Ramalannya Jarang Meleset, Terawangan Mbak You Soal Kapan Berakhirnya Virus Corona Ini Justru Bikin Nyesek

Baca Juga:Pandemi Corona Berdampak Pada Perekonomian Rakyat, Jokowi Beri Keringanan Cicilan Untuk Ojol dan Pengusaha Menengah

Sementara itu terkait keinginannya menambah cuci tangan dengan cuci muka dan rambut, akan disediakan Risma di wastafel portabel yang sudah ada di berbagai titik.

"Jadi saya minta sabun. Wastafel portabel yang sebelumnya pakai hanya untuk tangan sekarang bisa untuk wajah, dan rambut," ungkapnya.

Nantinya semua sabun tangan di wastafel portabel akan diganti dengan sabun yang bisa dipakai wajah dan diusapkan ke rambut hingga ke telingga.

Wali Kota Risma mengatakan, walaupun kulit agak kering setelah menggunakan sabun ini tapi yang terpenting bersih dan terbebas dari virus.

"Lebih baik mencegah dari pada mengobati, karena rumah sakit dan petugas medis kita sudah kuwalahan menangani pasien yang sakit," tambah Risma.

Artikel ini telah ditulis di Tribun Timur dengan judul :Disinfektan Makan Korban di Wilayah Risma, Pria Surabaya ini NyarIs Buta, Pembuluh Darah Mata Pecah

Editor : Saeful Imam

Sumber : Tribun Timur

Baca Lainnya