Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Peringati Hari Pangan Sedunia, Danone Indonesia Ajak Masyarakat Cerdas Atur Pengeluaran Agar Gizi Anak Optimal

Saeful Imam - Senin, 31 Oktober 2022 | 14:15
cara mencukupi gizi anak berkebutuhan khusus
Freepik

cara mencukupi gizi anak berkebutuhan khusus

Dalam skala rumah tangga, ketahanan pangan dapat dimulai dengan memastikan keluarga mengkonsumsi gizi seimbang yang dapat diterapkan dalam beberapa langkah seperti berkomitmen untuk hidup sehat sesuai dengan kemampuan

Merencanakan menu per-minggu dengan konsep isi piringku, mempertimbangkan konsumsi makan anak di luar rumah, serta meningkatkan literasi keluarga terhadap kebutuhan nutrisi dan khususnya membuat anggaran khusus belanja bahan makanan.

Orangtua dapat membuat skala prioritas dalam pengeluaran belanja, dengan mengutamakan kebutuhan yang esensial seperti pangan sehat dan bergizi untuk anak-anak mereka,” kata Mutia.

Merencanakan anggaran khusus daftar makanan per minggu dengan konsep Isi Piringku juga bisa dilakukan.

Mutia mencontohkan, untuk estimasi belanja makanan selama 3-5 hari dengan anggaran sekitar Rp 185.000 (dengan estimasi biaya di wilayah Depok, Jawa Barat dan sekitarnya) sudah bisa mendapatkan lauk protein hewani, nabati, sayuran, dan bumbu-bumbu serta susu untuk keluarga yang terdiri dari 2 orang dewasa dan 2 anak-anak.

Hari pangan sedunia

Hari pangan sedunia

Foto :Mutia Sayekti S.Gz, MHecon, Peneliti Ekonomi Kesehatan dari IEKI/InaHEA dan DR.dr Ray Wagiu Basrawi MKK, Medical Science Director Danone Indonesia

Estimasi dalam sebulan pengeluaran belanja makanan adalah Rp 816.000, atau sekitar 23-24% untuk rumah tangga dengan kisaran penghasilan Rp 4-5 juta.

Pemahaman akan pentingnya memenuhi kebutuhan gizi anak harus terus disosialisasikan sampai ke unit terkecil masyarakat, yaitu keluarga.

Masyarakat juga harus paham bahwa kurang gizi dapat berdampak serius pada kesehatan dan perkembangan kecerdasan anak.

Data SSGI 2021 menyatakan prevalensi stunting di Indonesia mencapai 24,4% dan masih berada di atas batas WHO.

Selain itu, prevalensi underweight mengalami peningkatan dari 16,3% menjadi 17%. Sedangkan, pemerintah telah menetapkan stunting sebagai prioritas nasional, dengan menargetkan penurunan angka stunting menjadi 14 persen di tahun 2024.

Editor : Hits

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x