"Dari situ Meyssi khilaf karena pergaulan dan gaya hidup berlebihan.
"Sedangkan Meyssi tidak sadar diri bahwa sebenarnya Meyssi hanya seorang honor di Samsat," kata Meissy sembari menangis.
Awalnya cuma coba-coba dengan menggadaikan 1 mobil, hingga akhirnya Meyssi terlena dan terus melanjutkan aksi kejahatannya tersebut.
"Pertamanya Meyssi menggadaikan satu buah mobil."
"Terus khilaf lagi menggadaikan 2-3 mobil dari situ Meyssi mulai gali lubang tutup lubang akibat perbuatan Meyssi sendiri sampai 31 BPKB," ucapnya dengan suara lirih.
Uang Rp 2,1 miliar hasil menipunya itu, ia gunakan untuk membeli barang-barang bermerk, mentraktir teman-teman kantornya di restoran, hingga berlibur ke hotel-hotel mewah di Pulau Jawa.
Bahkan membeli beberapabarang-barang mewahyang harganya hingga ratusan.
Pelaku mengaku dirinya hanya seorang honorer di Samsat, ditambah suami yang hanya bekerja sebagai supir berpenghasilan Rp 1,5 juta per bulan.
"Keluarga tidak mengakuiMeyssi sampai sekarang," ucap Meyssi.
Tak cuma itu, Meyssi juga diadukan ke polisi oleh suaminya sendiri yang ikut menjadi korban lantaran BPKB mobilnya ikut digelapkan.
Meyssi terancam hukuman 4 tahun penjara.