“Juga sudah siap fasilitas edukasi, pengukuran parameter gizi, serta penyaluran produk susu untuk ibu hamil termasuk jalur distribusi dan penyimpanan di sana.
Program ini untuk awalnya dilakukan selama enam bulan terhadap 60 ibu hamil.
Seiring berjalannya program, tentu ada evaluasinya untuk dilihat perkembangannya,” kata Abi.
“Bersama Universitas Yarsi, kita coba untuk melihat apa dampaknya, dari awal sampai setelah enam bulan. Kalau di-review dan makin baik, kita akan implementasikan di tempat lain.
Kita mengharapkan, di akhir kita bisa lihat apakah status gizi ibu betul bisa menjadi baik.
Juga begitu melahirkan, anak-anaknya dalam kondisi optimal, berat badannya pun ideal,” pungkas dr. Iwan.
Baca Juga: Di Balik Jeruji, Rey Utami Khawatirkan Kesehatan Anak di Tengah Merebaknya Virus Corona