Di hulu, dengan teknologi yang kami punya, kami menekan penggunaan raw materials untuk meningkatkan produktivitas.
Pada proses tersebut hingga mencapai hilir nya, kami menghasilkan co-product atau produk samping yang memiliki nilai jual dan bisa diaplikasikan di bidang pertanian dan peternakan.
Selain mengolah produk samping cair dari hasil produksi MSG, di Agriculture Development (Agri Dev) Department kami juga bertanggung jawab untuk mengolah produk samping dalam bentuk padat menjadi pembenah tanah GCC Mix, material pakan ternak TRITAN
Jugabeberapa co-product lainnya yang juga mempunyai nilai jual,” ujar Yudho Koesbandryo- Direktur PT AJINOMOTO INDONESIA ketika menjadi pembicara dalam Webinar Festival Peduli Sampah yang diselenggarakan Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan (KLHK) RI.
“Selain proses pembuatan co-product yang menerapkan Bio-Cycle & Eco-Activity, Ajinomoto juga banyak menerapkan aktivitas produksi yang ramah lingkungan seperti pengurangan 34.900 ton emisi karbon (CO2).
Dengan berbagai cara seperti mengurangi konsumsi bahan bakar seluruh transportasi di tempat kerja, memangkas penggunaan tenaga listrik, dan mengatasi kebocoran uap pada peralatan produksi.
Kami mempunyai target mengurangi 180.000 ton CO2 pada tahun 2023, dari based line tahun 2018. Kemudian, ke depan kami juga berencana untuk memakai bio mass boiler, saat ini sedang dalam proses persiapan.
Mudah-mudahan tahun depan sudah bisa kami aplikasikan untuk menggantikan batu bara,” lanjut Yudho.
Ajinomoto juga berkomitmen mendukung pelestarian lingkungan dengan mengurangi penggunaan air hingga 31%, dari based line tahun 2016.
Dengan melakukan penghematan melalui peningkatan kualitas air (water treatment) pada aktivitas produksi.
Komitmen ini juga sebagai wujud partisipasi Ajinomoto dalam mensukseskan program pelestarian lingkungan hidup dari Pemerintah Indonesia dan seiring dengan cita-cita Ajinomoto Co., Inc (Jepang) dalam membantu mengurangi dampak lingkungan hingga 50%.