GridHITS.id -3 tataran nilai ideologi Pancasila menurut Moerdiono, buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMa Kelas XI, kurikum merdeka.
Ya, dalam buku tersebut dibahas dengan jelas soal 3 tataran nilai ideologi Pancasila menurut Moerdiono yang dikenal.
3 tataran nilai ideologi Pancasila menurut Moerdiono itu sarat akan penerapan sila dalam kehidupan sehari-hari.
Seperti diketahui, Pancasila merupakan dasar negara yang seharusnya bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bukan hanya sekadar jadi dokumen negara ataupun diperingati dalam upacara atau Hari Lahirnya Pancasila.
Bahkan seharusnya negara juga diatur seperti sila yang ada pada Pancasila.
Sehingga tidak boleh ada pelanggaran atas Pancasila yang dilakukan oleh pihak pemerintahan.
Nah untuk penerapan Pancasila sendiri, ada tiga tataran nilai di dalam ideologinya, apa saja?
Melansir dari buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMA kelas XI, inilah tatarannya menurut Moerdiono:
Nilai Dasar
Suatu nilai yang bersifat abstrak dan tetap, terlepas dari pengaruh perubahan ruang dan waktu.
Baca Juga: Kesimpulan Teori Flogiston yang Dipatahkan Setelah Dikembangkan
Nilai dasar ini merupakan prinsip yang kebenarannya bersifat absolut.
Dari segi kandungan nilainya, maka nilai dasar yang berkenaan dengan eksistensi sesuatu, mencakup cita-cita, tujuan, tatanan dasar, dan ciri khasnya.
Nilai dasar inilah yang telah ditetapkan oleh para pendiri bangsa, sehingga Pancasila disepakati sebagai dasar negara.
Ketika Soekarno mengatakan bahwa Pancasila itu digali dari tradisi luhur dan perjuangan bangsa Indonesia melawan kolonialisme, maka yang dimaksudkan adalah nilai dasar itu.
Nilai dasar itu berbunyi lima sila dalam Pancasila.
Nilai-nilai dasar dari Pancasila tersebut meliputi nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, nilai kemanusiaan yang adil dan beradab, nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat, serta nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Nilai Instrumental
Nilai yang bersifat kontekstual. Nilai instrumental merupakan penjabaran dari nilai-nilai Pancasila, berupa arahan kinerja untuk kurun waktu tertentu dan untuk kondisi tertentu.
Nilai instrumental ini harus disesuaikan dengan tuntutan zaman, dan mengacu serta berlandasarkan pada nilai dasar yang dijabarkannya.
Penjabaran itu bisa dilakukan secara kreatif dan dinamis dalam bentuk-bentuk baru untuk mewujudkan semangat yang sama, dalam batas-batas yang dimungkinkan oleh nilai dasar itu.
Dari kandungan nilainya, maka nilai instrumental merupakan kebijaksanaan, strategi, organisasi, sistem, rencana, program, bahkan proyek-proyek yang menindaklanjuti nilai dasar tersebut.
Baca Juga: 4 Faktor yang Membentuk Interaksi Sosial Menurut Soekanto & Sulistyowati
Lembaga negara yang berwenang menyusun nilai instrumental ini adalah MPR, Presiden, dan DPR.
Nilai Praksis
Nilai yang terdapat dalam kenyataan hidup sehari-hari, baik dalam konteks kehidupan bermasyarakat maupun bernegara.
Nilai praksis adalah wujud dari penerapan nilai-nilai Pancasila, baik secara tertulis maupun tidak tertulis, baik dilakukan oleh lembaga negara: eksekutif, legislatif, dan yudikatif, maupun dilakukan oleh organisasi masyarakat, bahkan warga negara secara perseorangan.
Nah dalam praktiknya, nilai praksis dan instrumental tidak boleh bertentengan dengan nilai dasar.
Begitu juga nilai praksis yang tak boleh bertentangan dengan nikai instrumental.
Sehingga dengan kerangka seperti itulah kita bisa menelaah praktik ber-Pancasila dalam bernegara.
Nah itu dia3 tataran nilai ideologi Pancasila menurut Moerdiono yang ada di buku kurikulum merdeka.
Baca Juga: 4 Tipe Tindakan Sosial Menurut Max Weber, Materi Buku IPS Kelas X Kurikulum Merdeka