GridHITS.id -Pemerintah menetapkan 23 Juli setiap tahunnya sebagai Hari Anak Nasional dengan tujuan untuk mengingatkan kembali pentingnya hak-hak anak dalam berbagai hal, terutama dalam pendidikan.
Dalam dua tahun terakhir, tidak dipungkiri bahwa pandemi Covid-19 memberikan pengaruh yang signifikan dalam pendidikan dan juga tumbuh kembang anak.
Berangkat dari alasan ini, Kenangan Brands melalui Cerita Roti menyelenggarakan kampanye yang bertajuk ‘Cerita Kembali ke Sekolah’ dengan salah satu rangkaian acara talkshow yang akan dilaksanakan di sekolah swasta, SMP Katolik Ricci II, bersama dengan Content Creator, Aulion.
“Sebagai salah satu upaya untuk mengapresiasi dan mendukung Hari Anak Nasional tahun ini, Cerita Roti turut memeriahkan peringatan ini dengan kampanye ‘Cerita Kembali ke Sekolah’.
Kampanye ini diharapkan dapat menyoroti upaya Pemerintah dalam menekankan kembali hak-hak anak, terutama di bidang pendidikan dan tumbuh kembang anak, dan kami ingin mengangkat pentingnya mengenali diri sendiri serta cara mengasah minat dan bakat sejak usia dini,” terang Cynthia Chaerunnisa, Chief Marketing Officer dan Co-Founder Kenangan Brands.
‘Cerita Kembali ke Sekolah’ diangkat dari peralihan dunia pendidikan yang kembali menerapkan sistem tatap muka setelah dua tahun dilakukan secara virtual.
Selain cerita dan kesan unik tersendiri dari setiap siswanya selama masa pandemi, ‘Cerita Kembali ke Sekolah’ ingin menekankan kembali pentingnya mengenal dan mencari jati diri sejak masa sekolah melalui Cerita Roti yang akan mengadakan talkshow ‘Ngobrol Bareng Cerita Roti Bersama Aulion’ di SMP Katolik Ricci II.
Dalam talkshow ini, Aulion membahas bagaimana cara bisa mengenal diri sendiri sejak duduk di bangku SMP dan bagaimana pengenalan diri dapat membantu anak-anak ke depannya.
Selain itu, Aulion juga membagikan tips dan langkah yang dapat diambil untuk mengeksplorasi industri kreatif sebagai content creator.
Pembahasan yang dibawakan dalam talkshow ini dapat menjadi fondasi bagi para siswa-siswi ketika hendak mengasah minat dan bakat dari hobi yang dapat membuahkan hasil yang positif.
Pemilihan pelaksanaan kegiatan di jenjang Sekolah Menengah Pertama pun bukan tanpa alasan.