Kemudian, kandungan lemak pada kelapa juga tergolong tinggi, dengan lemak jenuh dan lemak tak jenuh.
“Juga asam lemak rantai pendek, rantai sedang, dan rantai panjang,” jelas Tan.
Apabila mengonsumsi lemak pada kelapa, akan memberikan dampak terhadap pembentukan lemak darah.
Yang perlu diketahui, bukan hanya LDL atau partikel lippoprotein yang paling kecil sehingga mudah teroksidasi menjadi plak di pembuluh darah, tapi juga meningkatkan HDL.
“Yaitu partikel lippoprotein berat jenis tinggi yang justru melindungi jantung dan pembuluh darah,” lanjut Tan.
Kita harus menjaga LDL dalam kondisi ideal di bawah 100 mg.
Sementara, untuk kadar HDL harus 50 mg per desiliter darah atau lebih tinggi, dengan kisaran normal antara 40-59 mg per desiliter.
Apabila kadar HDL turun di bawah 40 mg per desiliter, maka risiko penyakit jantung dapat meningkat.
Baca Juga: Gampang Banget, ini Cara Membuat Nasi Uduk Santan Kara di Rice Cooker
Nah, yang membuat santan sering disebut penyebab kolesterol naik adalah santan yang dihangatkan berulang dan terlalu sering dikonsumsi.
Santan yang dihangatkan berulang, maka lemak jenuh teroksidasi menjadi radikal bebas.
“Ini yang bahaya buat tubuh manusia,” jelas Tan.