Kedua, lawan tren konvensional dan definisikan kembali apa arti kepemimpinan.
Jim Falteisek, Senior Vice President, Asia Corporate Affairs and Managing Director, 3M Korea merekomendasikan pelatihan Growth Mindset yang dapat mendorong karyawan untuk terus tumbuh dan meningkatkan keterampilan mereka.
Di mana pelatihan dimulai dengan tim kepemimpinan di 3M, kemudian kampanye selama beberapa bulan untuk membantu karyawan 3M menumbuhkan kebiasaan belajar baru dalam bidang ini.
Ketiga, menyediakan inisiatif yang mendukung kepemimpinan perempuan.
Women’s Leadership Forum (WLF) 3M mengembangkan pemimpin di semua level untuk mempercepat inklusi dan kemajuan perempuan secara global.
Baca Juga: Survei 3M Menemukan Bahwa Masyarakat Khawatir dengan Keselamatan Jalan
Saat ini 3M memiliki lebih dari 5.000 karyawan di 65 cabang secara global, termasuk semua negara di Asia di mana 3M beroperasi.
Keempat, bantu karyawan laki-laki untuk lebih memahami kesenjangan yang sebenarnya dalam mencapai kesetaraan gender, dan bagaimana mereka dapat menjadi advokat yang lebih baik untuk keragaman, kesetaraan, dan inklusivitas.
“Di 3M, kami berfokus pada REAL Allyship, yang merupakan singkatan dari Reflect, Emphathize, Act dan Learn.
Kami mendorong karyawan kami untuk menggambarkan pengalaman, perspektif, dan asumsi alamiah mereka, bagaimana asumsi ini memengaruhi orang lain, dan bagaimana asumsi tersebut muncul” ungkap Jim Falteisek, Senior Vice President, Asia Corporate Affairs and Managing Director, 3M Korea.
Empati juga merupakan kunci utama untuk memajukan kesetaraan.
Oleh karena itu, 3M mendorong karyawan laki-laki untuk belajar dan memahami tantangan bagi perempuan di tempat kerja dengan cara mendengarkan, membaca, dan berpartisipasi dalam dialog dengan perempuan. Dari pembelajaran tersebut, karyawan kemudian dapat mengambil tindakan untuk membangun budaya saling memiliki, mengadvokasi mereka yang terpinggirkan, dan meneruskan proses pembelajaran mereka.