“Saya memiliki keyakinan besar pada sains,” katanya.
Sementara itu, Rühli mengatakan bahwa yang diperlukan bukanlah teknologi baru yang canggih, tapi inspeksi lebih lanjut pada kerangka Raja Tut.
“Teknologi terbaru tidak dibutuhkan. Bagaimana pun juga, yang paling membantu adalah penyelidikan mendalam pada titik-titk cedera (kerangka kaki, lutut, wajah) pada mumi itu sendiri,” tuturnya.
Teori Kecelakaan Kereta
Pada 2014, produser dokumenter televisi BBC,mengemukakan bahwa Raja Tut meninggal dalam kecelakaan kereta yang mematahkan kaki dan tulang panggulnya, serta menyebabkan infeksi dan keracunan darah.
Pendukung teori ini yakin Raja Tut mengendarai kereta kuda dengan kakinya yang cacat sehingga ada kemungkinan ia terjatuh dan mematahkan kakinya.
Meskipun cerita tersebut terdengar bagus, tapi tidak ada catatan mengenai insiden kecelakaan.
Faktanya, salah satu pengamat Mesir yang terlibat dalam acara televisi tersebut juga masih ragu mengenai apa yang sebenarnya terjadi.
“Kami belum mengetahui dengan pasti bagaimana Tutankhamun meninggal,” ujar Christopher Naunton, pengamat Mesir dan mantan pemimpin Egypt Exploration Society.
Naunton mengatakan, dokumenter BBC memulai dengan premis bahwa mumi tersebut menunjukkanbukti raja menderita luka parah pada sisi tubuh bagian kiri.