"Dulu (di Tanah Abang 1992) sangat sulit, gak punya banyak kenalan."
"Kalau ada kesulitan, susah (meminta bantuan)," seru Faisal.
"Tapi berkat berhemat, Alhamdulillah, sedikit demi sedikit lama-lama jadi juga. Kita termasuk cepat (punya rumah dan mobil dalam kurun waktu 96-99)."
"Basic saya pedagang, ayah saya di kampung juragan tembakau. Kalau bapak saya kaya. Waktu saya besar diajari dagang, jadi saya terbiasa," terang Faisal.
Sampai akhirnya ia sukses dan mampu membeli rumah dan mobil.
Kepintarannya berdagang rupanya juga salah satu hasil pembelajarannya dari sang ayah.