GridHITS.id - Sakit hati terhadap seseorang dapat membuat beberapa orang bisa melakukan tindakan yang tak terpikirkan.
Terlebih jika sakit hati sudah berujung pada emosi yang cukup memuncak.
Pasalnya, beberapa kasus yang beredar di Indonesia bahkan di dunia juga cukup mencengangkan.
Sudah banyak berita pembunuhan yang beralasan karena sakit hati.
Salah satunya pembunuhan yang merenggut nyawa kakek berusia 80 tahun.
Bukannya banyak yang bersimpatik, mendiang sang kakek ini justru mendapatkan hujatan.
Polisi di kota Navi Mumbai, India, baru-baru ini menyelesaikan sebuah kasus dengan detail yang rumit.
Korban bernama Tukaram Naik yang berusia 80 tahun memiliki rumah yang disewakannya kepada istri Mohan Chaudhary, 33 tahun.
Rumah itu sediakan akan digunakan untuk usaha toko.
Pada tanggal 29 Agustus, Tukaram pergi menemui Mohan dan istrinya, tetapi kemudian tidak kembali.
Putra Tukaram pun pergi ke polisi untuk melaporkan ayahnya hilang dan tak dapat dihubungi.
Mohan pun turut menemani putra Tukaram dan memberi kesaksian pria tua itu menemui dirinya dan istrinya lalu pulang.
Dua hari berselang, tubuh Tukaram ditemukan mengambang di parit terdekat.
Setelah diselidiki, digabungkan dengan rekaman kamera keamanan, polisi mengidentifikasi tersangka, yaitu Mohan, si penyewa rumah Tukaram.
Akhirnya, setelah diperiksa polisi, Mohan mengakui semuanya.
Pada tanggal 29 Agustus, Tukaram pergi ke toko yang disewanya kepada Mohan dan istrinya untuk menjual barang.
"Dia memberi saya dan istri saya 5.000 rupee (setara dengan Rp 943 ribu) dan mengatakan dia ingin tidur dengan istri saya. Karena istri saya tersinggung, saya sangat marah sehingga saya mendorongnya ke dinding.” Kata Mohan.
Melihat kepala Tukaram berdarah, Mohan langsung mencekiknya dan sempat menyembunyikan tubuh Tukaram di kamar mandi.
“Pukul 05.00 tanggal 31 Agustus, saya mengambil sprei untuk membungkus tubuhnya, membawanya di belakang sepeda, dan melemparkannya ke selokan," kata Mohan.
Mohan juga bersaksi bahwa dia membuang pakaian dan telepon korban ke tempat sampah, tetapi polisi belum menemukan barang-barang itu.
Belum jelas hukuman apa yang akan diterima Mohan.
Namun setelah kasus itu dipublikasikan di media, hal itu menimbulkan banyak pendapat.
Beberapa orang berpikir bahwa Tukaram benar-benar orang yang rakus dan harus menerima pembalasan atas penyimpangannya.
Sementara itu, tersangka Mohan sangat marah pada perilaku buruk Tukaram sehingga menyebabkan kejahatan keji dan ini bukan rencana yang telah diatur sebelumnya.
Namun, ada juga yang berpendapat bahwa membunuh adalah perbuatan salah, baik dalam cinta maupun dalam nalar tidak dapat dimaafkan.
Jika saja Mohan bisa mengendalikan emosinya dan segera melapor ke polisi setelah Tukaram melecehkan istrinya, mungkin tidak akan berakhir seperti ini.