Putra Tukaram pun pergi ke polisi untuk melaporkan ayahnya hilang dan tak dapat dihubungi.
Mohan pun turut menemani putra Tukaram dan memberi kesaksian pria tua itu menemui dirinya dan istrinya lalu pulang.
Dua hari berselang, tubuh Tukaram ditemukan mengambang di parit terdekat.
Setelah diselidiki, digabungkan dengan rekaman kamera keamanan, polisi mengidentifikasi tersangka, yaitu Mohan, si penyewa rumah Tukaram.
Akhirnya, setelah diperiksa polisi, Mohan mengakui semuanya.
Pada tanggal 29 Agustus, Tukaram pergi ke toko yang disewanya kepada Mohan dan istrinya untuk menjual barang.
"Dia memberi saya dan istri saya 5.000 rupee (setara dengan Rp 943 ribu) dan mengatakan dia ingin tidur dengan istri saya. Karena istri saya tersinggung, saya sangat marah sehingga saya mendorongnya ke dinding.” Kata Mohan.
Melihat kepala Tukaram berdarah, Mohan langsung mencekiknya dan sempat menyembunyikan tubuhTukaram di kamar mandi.
“Pukul 05.00 tanggal 31 Agustus, saya mengambil sprei untuk membungkus tubuhnya, membawanya di belakang sepeda, dan melemparkannya ke selokan," kata Mohan.
Mohan juga bersaksi bahwa dia membuang pakaian dan telepon korban ke tempat sampah, tetapi polisi belum menemukan barang-barang itu.
Belum jelas hukuman apa yang akan diterima Mohan.