Awalnya, seorang korban berinisial IA menceritakan pelecehan seksual berkedok swinger itu di laman Facebooknya.
Tak lama, postingannya tersebut viral dan memuat 50 laporan korban yang masuk.
IA mengatakan, BA menghubunginya pada Januari 2019 dan sebelum menghubungi, BA meng-add akun Facebook-nya dan menjalin komunikasi via chat Facebook.
"Dia mengaku akan melakukan penelitian, membantu penelitian temannya yang dari psikolog. Dia membantu penelitian sosial," ucap IA.
BA melakukan pelecehan dengan mengaku sebagai dosen dengan berbagai kedok, salah satunya melakukan penelitian tentang swinger.
Pria berinisial BA ini membuat video pengakuan di media sosial Facebook miliknya @Bams Utara.
Di dalam video tersebut, BA mengaku telah melakukan pelecehan seksual terhadap beberapa korban.
Diungkapkan IA, dari laporan yang masuk, BA sudah pernah berurusan dengan hukum pada tahun 2004.
Ia melakukan pelecehan seksual secara fisik di Balairung UGM.
Korban yang lain ID menjelaskan berbagai modus yang dilakukan oleh BA dari curhat tentang istri hingga penelitian.
Bahkan, menyamar sebagai istrinya dengan modus curhat diajak swinger.