Mushola memang tak berjarak jauh dari rumah. Hanya terhalang satu rumah dari tempat kami tinggal.
Anak anak sudah biasa berangkat sholat dan mengaji sendiri. Ini salah satu yang membuat aku terus berusaha mempertahankan rumah ini.
Lokasi mushola yang sangat dekat dari rumah dan rasa kekeluargaan yang sangat erat antar tetangga ditengah keberadaan minoritas kami, menjadikanku sangat nyaman dan betah disini.
19.58
Anak anak masih belum pulang dari mushola, mereka mengerjakan sholat isya disana.
Arya memang tidak pulang sedari magrib tadi, berbeda dengan kakak dan adeknya. Amir dan Alman memilih makan malam selepas magrib di rumah.
Sedangkan Arya di hari senin dan kamis terbiasa ikut buka puasa sunnah bersama di mushola.Kulipat mukena dan sajadah ku, kurapikan tempat tidur kami.
Geruduk geruduk duk duk..Langkah kaki anak anak berlomba menaiki tangga menyerbu masuk kekamarku“assalamualaikum…” teriak mereka hampir bersamaan. Masing masing antri memelukku.
“mommi tadi makan nya pakai sateeee” laporan Arya.“hooo abang Arya tadi gak pulang setelah magrib makan di mushola toh?” aku pura pura tidak tahu
“iyaa ini kan senin”“hooo iya ya hehe.. mommi ga dibawain sate nih?” ucapku menggoda nya.
Baca Juga: Kini Difilmkan, Begini Cerita Layangan Putus Di Facebook, Selengkapnya!
“weeee ga boleeh.. kalau mau mommi ke mushola aja besok besok” aku hanya tersenyum mendengarnya.Kupinta mereka segera berganti baju, bersikat gigi dan pipis.