Dilansir dari lamanDailymail, perempuan yang dijuluki Lady Death ini mengakui dirinya telah membunuh 100 orang anggota ISIS.
Imbas dari aksi berani yang ia tampilkan, Joanna Palani sampai menjadi incaran pasukan ISIS
Tak main-main, siapa saja yang berhasil menangkap Joanna Palani bahkan akan dihargai dengan uang senilai Rp 14 miliar.
Dikutip Suar.id dari Kompas.com, Jaonna adalah seorang gadis yang lahir di kamp pengungsuan di Gurun Ramadi, Irak.
Wanita cantik tersebut lahir saat terjadi Perang Teluk 1993.
Saat usianya 3 tahun, ia bermigran ke Denmark, Belanda.
Gadis blasetran Iran-Kurdi ini pantas meninggalkan Iran Kurdistan karena alasan politik dan kebudayaan kala itu.
Saat melakukan perjalanan ke Suriah, Joanna baru berusia 21 tahun dan memutuskan keluar dari pendidikan tinggi.
Darah kakek dan ayahnya sebagai pejuang membuat dirinya akhirnya memulai revolusi melalui aksi militan.
Ia pun tak segan menceritakan bagaimana awal mula dirinya terjun di garda terdepan melawan ISIS.
"Saya ingat pertama kali saat menarik pelatuk dan merasakan kekuatan dari sebuah senjata. Saya tidak cukup bagus (memegang senjata) tapi saya sangat menyukainya," terangnya.