"Sejak gagal tes SMPTN, dia semakin tekun belajar. Bangun jam 03.30 WIB, dia belajar.
Setelah itu salat, lalu lanjut belajar lagi. Siang dia bantu kita jualan, malam belajar lagi sampai jam 10.00 WIB," tutur Darwin.
Pria yang 15 tahun menjadi pedagang kue kering di depan Stasiun Bojonggede ini mengaku belum merasakan efek kenaikan jualan ciloknya setelah viralnya video Fariz.
"Belum terlihat sih kenaikan. Viralnya kan baru kemarin. Hari ini memang agak sedikit ramai," papar Darwin.
Meskipun video anaknya viral di medsos, Darwin tetap berusaha untuk tetap bijak menyikapinya.
"Kita tetap berhati-hati menyikapinya agar tidak berdampak negatif terhadap dia. Kita ikuti saja alurnya. Semoga berdampak negatif," pungkas Darwin
Artikel ini telah tayang di TribunWow dengan judul Sosok Fariz, Remaja Penjual Cilok di Bojonggede yang Mirip Al Ghazali, Ini Kata sang Ayah