:grayscale():blur(7):quality(50)/photo/2022/09/18/aplikasi-brimo-tak-dapat-dibuka-20220918103213.jpg)
:grayscale():blur(7):quality(50)/photo/2022/12/27/fungsi-dan-fitur-whatsapp-komuni-20221227023855.jpg)
GridHITS.id - Di balik gemerlapnya dunia hiburan, siapa sangka ada banyak kegetiran di dalamnya.
Tak semua kemewahan yang dipamerkan benar-benar nyata dan selalu ada, banyak selebriti yang justru berakhir tragis dengan kehidupan menyedihkan.
Semua kehidupan mewah ternyata tak seperti yang sering kita lihat di televisi.
Salah satunya adalahLaila Sari, artis lawas cukup kondang yang kerap wara-wiri di televisi.
Nama Laila melambung tinggi setelah ia memerankan tokoh yang dibintanginya bersama akrtis/aktor lagendaris seperti Slamet Rahardjo, Henky Solaiman, Wolli Sutinah dalam film “Wadjah Seorang Laki-Laki” pada tahun 1971.
Sebelum dikabarkan meninggal, Laila Sari sempat diundang dalam suatu acara talk show di suatu stasiun televisi untuk menceritakan kisah hidupnya selama ini.
Sayang, di akhir hayatnya, kehidupannya sangat getir, bahkan sampai rela mengutang untuk makan.
Bahkan, usai mengembuskan nafas yang terakhir.
Artis 3 zaman ini jasa dan karyanya begitu banyak bagi dunia hiburan tanah air.
Laila Sari meninggal pada November 2017 lalu dan dimakamkan di pemakaman umum Karet Bivak, Jakarta Pusat, pada keesokan harinya pada saat itu.
Laila Sari 
Ambulans yang mengantar Laila diiringi ratusan pengojek aplikasi.
Tidak seperti artis lainnya, pada pemakaman artis senior benama lengkap Nur Laila Sari Jahrotuljannah itu, tidak terlihat satupun artis yang hadir.
Setidaknya, selebriti yang sering wara-wiri di layar kaca saat ini.
Sempat ada yang menyebut kehadiran artis lawak lawas turut hadir.
WARISANNYA DIPEREBUTKAN
Laila Sari menghembuskan napas terakhirnya di kediamannya yang begitu jauh dari kesan mewah bahkan tak cukup layak untuk ditempatinya bersama keluarga.
Rumah yang sangat sederhana itu terletak di kawasan padat penduduk Gang Badilah, Tangki, Tamansari, Jakarta Barat.
Di sana, Laila Sari tinggal bersama anak angkatnya, Maya Sari beserta suami, dua cucu, dan seorang cicit.
Di usia senjanya pula Laila Sari masih banting tulang mencari nafkah lantaran anak angkat dan menantunya dikabarkan tidak memiliki pekerjaan.
Beruntung masih banyak yang menyayangi Laila Sari hingga memberinya berbagai macam bantuan hingga di penghujung usianya.
Sempat mendapat bantuan dana, Laila Sari juga mendapat sebuah rumah di kawasan Cibungbulang, Bogor, Jawa Barat.
Rumah tersebut diberikan oleh pihak Silet RCTI dan disampaikan saat Laila Sari menghadiri acara Silet Awards pada 31 Oktober 2016 silam.
Saat itu Laila Sari yang mengenakan kebaya putih begitu terharu menerima kunci simbolis rumah barunya.
"Saya tidak pernah memimpikan seperti ini. Saya menyanyi walaupun siang malam bertahun-tahun, saya ikhlas untuk menghibur rakyat Indonesia," ujar Laila Sari kala itu.
Laila Sari kembali menitikan air mata bahagia saat melakukan gunting pita tanda peresmian rumah hadiah itu.
"Alhamdulillah, mungil, tapi indah. Saya suka, kok," ujar Laila Sari saat diwawancara Silet pada Mei 2017 lalu.
Baca Juga:Biodata Lengkap Desy Ratnasari, Pernah Bertahun-tahun Jadi Pacar Irwan Mussry
Ketika masuk ke dalam rumah tersebut, Laila Sari yang mengenakan kerudung merah muda masih sempat bercanda.
"Nah ini bisa ruangan tamu. Ini bisa juga buat tempat tidur, dan juga bisa untuk tamu. Tinggal tergantung hati emak aja nanti mau jadi apa ini," terang Laila Sari di sebuah ruangan.
"Ini kalau ada tamu buru-buru kita lihat siapa nih orangnya, haa kan? Pacar bukan? Eh bukan," canda Laila Sari.
Kini, rumah yang membuat Laila Sari begitu bahagia justru menjadi perdebatan di kalangan keluarga.
Padahal, rumah baru itu belum ditempati Laila Sari hingga ia menghembuskan nafas terakhirnya.
Maya lalu mengatakan bahwa yang menempati rumah itu kini adalah anak dari Darsih, adik almarhumah Laila Sari.
"Yang menempati katanya sih anaknya Oma Darsih yang haji, yang ustaz itu, Ustaz Dani. Mamah pernah cerita sama saya, katanya dia mau kasih ke Ustaz Dani. Nah tapi dalam rangka dijual," terang Maya.
Keterangan berbeda diberikan oleh tetangga Laila Sari yang menyebutkan bahwa almarhumah sebenarnya ingin memberikan rumah baru itu pada Maya.
"Kalau rumah yang di Bogor, nenek ngomong, katanya itu rumah ya bakal Maya, kata nenek. Tapi suratnya di mana? Saya bingung bude, nenek kan udah pikun. Ternyata ada di sini," ujar wanita bernama Muriati itu.
Maya yang berada di sebelah Muriati lalu mengakui sebenarnya ia ingin menempati rumah itu namun selalu dihalangi oleh Darsih.
Hal itu diduga karena Darsih takut rumah peninggalan Laila Sari akan dijual Maya untuk modal usahanya.
Menurut kabar yang beredar, baik Maya maupun suaminya disebut tidak memiliki pekerjaan hingga bergantung pada harta Laila Sari.
"Aku mau, tapi kan selama ini aku dicegat terus nggak boleh ke sana. Katanya sama Oma Darsoh, setiap mamah mau ngajak nggak boleh," kata Maya.
"Iya katanya takut dijual untuk biaya suami, padahal suami saya sendiri kaya lho, rumahnya saja udah banyak," sambungnya.
Selain rumah baru di kawasan Cibungbulang, rumah lama almarhumah di Jakarta juga diperebutkan hak miliknya.
Diakui Maya, rumah lama tersebut diberikan oleh Laila Sari juga untuk dirinya.
"Ya si mamah sih bilang sama saya ya untuk saya, cuma kan dari pihak keluarga, yang ini mau, yang itu mau," kata Maya.
"Terus dia orang, dia bilang katanya saya statusnya anak angkat. Surat rumahnya tuh sampai sekarang hilang saya nggak tahu ke mana," tambahnya.
Setelah tayangan Silet itu diunggah kembali dalam chennel Youtube Cumicumi, banyak warganet yang menyayangkan perebutan peninggalan almarhumah Laila Sari itu.
Ema Rianie : Kok anak angkat bs rebut warisan s emak laila yah?pd gk kerja muda2 miris liat s emak,yg w gk suka dari s maya sari ini mulutnya klo ngomong nyebelin gmn gt.
Syarifah Mahmudah : ya ampun tanah kuburan masih merah udah ribut tanah warisan, kasian ibu mu.
Nurhayati Syamsudin : duuuhhh anak angkatnya bilang suaminya kaya tp kenapa nenek laila sari yg kerja banting tulang harusnya anak dong yg harus tanggung jawab untuk menanggung biyaya hidupnya.