GridHITS.id - Beberapa waktu lalu, dunia hiburan dihebohkan oleh presenter lawas Dorce Gamalama pingsan hingga dilarikan ke rumah sakit.
Bahkan, kondisinya saat itu sudah kritis hingga banjir doa.
Namun, berdasarkan lansiran kompas.com, kondisi terkini Dorce sudah membaik.
Setelah dirawatdilarikan ke Rumah Sakit Primaya, Bekasi Barat, pada Kamis (7/10/2021) malam, Dorce Gamalama mulai membaik.
Hal itu diungkapkanSiti Khadijah yang merupakan anak Dorce membeberkan bahwa sang ibu sudah mulai memberikan respons.
Meskpun, saat ini Dorce Gamalama masih dirawat di ruang ICU.
"Tadi sih pas ditengok ada respons tapi masih karena pengaruh obat. Jadi masih lemas gitu," tutur Siti Khadijah, dikutip dari kanal YouTube MOP Channel, Jumat (8/10/2021).
PENYAKIT YANG DIDERITA
Perihal penyakit sang ibu, Siti Khadijah masih belum bisa memberikan banyak keterangan karena dokter masih melakukan observasi.
Namun, menurut Siti Khadijah, Dorce Gamalama memiliki riwayat penyakit diabetes.
"Kita tanya kenapa kira-kira bisa begini, cuma kata dokter belum bisa pastiin karena masih dicek yang lain-lainnya. Jadi belum kasih keputusan yang bulat," ucap Siti Khadijah.
Kemudian, Dorce Gamalama dikatakan sudah tidak menggunakan ventilator atau alat bantu pernapasan.
Sebaliknya, masih diinfus dan menggunakan kateter. Sebelum tak sadarkan diri, Dorce Gamalama diketahui baru sehari pulang dari rumah sakit.
Dorce Gamalama sempat dirawat di rumah sakit selama seminggu karena penyakit diabetesnya.
WASIAT DORCE
Di lain sisi, Dorce Gamalama rupanya yang sudah mempersiapkan hari kematiannya.
Dia telah menyiapkan hal-hal yang dibutuhkan untuk persiapan kematian agar tidak merepotkan orang disekitarnya.
Bahkan Dorce Gamalama juga mempersiapkan wasiat kematian.
Melalui acara Good Friend Inews TV, Dorce Gamalama pernah membongkar hal tersebut.
"Aku tidak mau merepotkan orang, karena menyiapkan sendiri itu lebih baik. Karena keinginan sendiri kita masih bisa beli kan, tapi kalau misalnya udah mati siapa yang mau beli. Paling beli kain kafan doang sama tikar," kata dia.
Oleh karenanya terkait jenis kelaminnya, Dorce berharap tidak ada perdebatan.
"Tapi kalau kita punya wasiat ini begini, di sini, ini kuburan gue. Jadi nanti orang kalau nanya yang mandiin Dorce siapa tuh laki atau perempuan. Ngga usah bingung-bingung," ujarnya.
Dorce Gamalama tak mempersoalkan cara orang akan memandikan jenazahnya kelak, secara perempuan atau laki-laki akan terlihat pada jenis kelaminnya.
"Jadi nanti kalau gue meninggal, ngga mungkin orang diam. Pasti ada lah yang mandiin sesuai dengan jenis kelamin aku, kalau perempuan ya perempuan loh," tuturnya.
Dorce Gamalama mengaku dirinya tidak ingin memiliki umur panjang jika tidak memberi manfaat untuk orang sekitarnya.
"Aku (umurnya) panjang boleh tapi bermanfaat. Aku selalu doanya begitu ya Allah kalau memang umurku panjang aku bermanfaat."
"Tapi kalau aku tidak bermanfaat, pendekin aja. Artinya ngapain aku hidup kalau ngga bermanfaat untuk orang lain," tandasnya.
Dorce Gamalama Sudah Operasi Ganti Kelamin
Asal tahu saja, Dorce sendiri sudah berganti kelamin.
Nama aslinya adalah Dedi Yuliardi Ashadi lahir di Solok, 21 Juli 1963.
Konon,menurut guru besar ilmu hukum Unair, Peter Mahmud Marzuki, Dedi terinspirasi oleh keberhasilan Vivian.
Pada 3 Mei 1988, Dedi menjalani operasi pengubahan kelamin di Rumah Sakit Dr Soetomo Surabaya.
Dedi mengajukan permohonan pergantian status kelamin ke Pengadilan Negeri Surabaya.
Pada 24 Oktober 1988, dengan merujuk ke kasus Vivian, Pengadilan menyatakan Dedi sebagai seorang wanita.
Dedi Yuliardi Ashadi berubah nama menjadi Dorce Ashadi.
Dia punya nama panggung Dorce Gamalama karena ayahnya berasal dari kawasan sekitar Gunung Gamalama, Ternate.
Menurut Hukum Islam
Cara memandikan transgender saat meninggal dunia memang sempat memicu perdebatan, apakah ia dimandikan sesuai dengan jenis kelaminnya saat ini atau saat ia dilahirkan.
Menurut ustaz kondang Khalid Basalamah di kanal Youtube-nya, saat meninggal seseorang harus dimandikan sesuai dengan jenis kelaminnya.
"Jika ia dilahirkan sebagai seorang laki-laki, maka ia harus diurus dan dimandikan secara laki-laki oleh laki-laki. Demikian pula sebaliknya. Meskipun orang itu sudah menjalani operasi kelamin," ungkapnya.
Lebih jauh, ustaz kharismatik ini menegaskan, operasi kelamin tidak diperbolehkan dalam agama islam.
"Tidak diperbolehkan, dia harus berobat agar penyakit penyimpangannya sembuh," tegasnya.