Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Seiring dengan Wabah Covid-19, Ternyata Ada Kabar Baik karena Sains Ikut Populer di Asia Pasifik

Saeful Imam - Jumat, 09 Juli 2021 | 21:18
Virus Corona Varian Eta, Ditemukan Bukan di Sunda Melainkan di Jakarta
HAI Online

Virus Corona Varian Eta, Ditemukan Bukan di Sunda Melainkan di Jakarta

Bersama dengan indikator ekonomi makro seperti pertumbuhan produk domestik bruto (PDB), pengurangan angka kemiskinan, dan tingkat lapangan kerja, terdapat hal yang tidak kalah penting yakni emisi gas rumah kaca.

Sebagaimana ini adalah langkah penting Indonesia sebagai bagian dari negara dengan ekonomi terbesar di dunia .

Apakah hal ini akan bertahan?

Baca Juga:Masih Menyusui, Jennifer Bachdim Suntik Vaksin Covid-19, Ini Jenis Vaksin yang Dipilih oleh Istri Irfan Bachdim

Sains telah menjadi bagian masyarakat dan akan menjadi solusi tantangan terberat yang kita hadapi.

Hal ini disetujui oleh sebagian besar responden yang mengikuti studi sebelumnya.

Masyarakat di kawasan APAC telah mengambil langkah perubahan dalam apresiasi mereka terhadap sains dan kami melihat telah banyak orang yang berani melangkah untuk sains.

Tetapi ini saja belum cukup, masih banyak hal yang perlu dilakukan.

Sebanyak 89% masyarakat di kawasan APAC percaya kita perlu meningkatkan keragaman dan inklusi dalam bidang seperti sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM).

Selanjutnya, 91% percaya bahwa perusahaan harus memainkan peran kunci dalam meningkatkan keragaman dalam bidang STEM.

Ketika varian baru dari COVID-19 ditemukan dan diikuti dengan meningkatnya gelombang penularan, sulit untuk memprediksi kapan pandemi ini akan benar-benar berakhir.

Dengan hanya pengalaman satu tahun kebelakang, masih terlalu dini untuk memprediksi apakah minat baru kita terhadap sains ini akan bertahan untuk kedepannya.

Editor : Hits

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x