Wiku juga mengingatkan, pemberian oksigen secara berkepanjangan tanpa pemantauan tenaga kesehatan dapat berbahaya.
Adapun jika masyarakat mengalami gejala sesak napas dapat diatasi dengan sejumlah langkah.
"Bisa dengan mempraktikkan posisi tidur telungkup (proning), menyamping, dan semi-fowler (setengah duduk) secara bergantian setiap 30 menit serta menjaga ruangan terventilasi dengan baik," tambah Wiku.
"Ini kami meminta masyarakat tidak stok oksigen," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Siti Nadia Tarmizi kepada Kompas.com, Minggu (4/7/2021).
Meskipun terus mengupayakan dan memonitor ketersediaan oksigen, kata dia, pihaknya berharap agar keran impor tabung oksigen dibuka untuk menambah pasokan.
Baca Juga: Tak Hanya Hasil PCR dan Antigen, Penumpang Wajib Menunjukkan Sertifikat Vaksin Selama PPKM
Selain itu, pihaknya juga meminta industri gas untuk bisa mengutamakan produksi oksigen untuk kesehatan.
"Kami juga sudah meminta kran impor tabung oksigen ditambah dan meminta industri gas memprioritaskan produksi oksigen unttuk kesehatan," ujar dia.
Selain itu, pihaknya memastikan bahwa ketersediaan oksigen saat ini masih mencukupi.
Meski demikian, kata dia, hal tersebut harus tetap diwaspadai karena jumlah pasien yang harus ditangani tidak dapat diperkirakan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Satgas Covid-19 Minta Warga Tak Borong Tabung Oksigen untuk Persediaan