GridHITS.id - Inilah mitos-mitos soal vaksin Covid-19.
Untuk menanggulangi pandemi corona, pemerintah menargetkan vaksin sebanyak satu juta setiap hari.
Hal tersebut dilakukan guna memperkecil penyebaran virus Covid-19.
Namun sayang, banyak hoax dan mitos yang bertebaran di tengah-tengah masyarakat.
Kendati demikian, banyak orang yang ragu bahkan enggan disuntikkan Vaksim.
Baca Juga: Sudah Terlanjur Datang Ratusan Ribu Stok untuk Masyarakat Indonesia, Vaksin Jenis Ini Ternyata Disebut Haram, Begini Tanggapan MUIBanyak teori konspirasi atau informasi palsu terkait vaksin Covid-19 yang akhirnya membuat masyarakat takut untuk vaksin.
Padahal di masa pandemi seperti ini, vaksin sangat penting untuk menjaga imun tubuh dan mencegah tertularnya Covid-19, atau setidaknya meringankan gejala bagi penderita Covid-19.Untuk memerangi penyebaran informasi palsu, berikut adalah 5 fakta ilmiah di balik mitos vaksin Covid-19, dilansir dari Healthline.
1. Mitos: Vaksin Coid-19 sebabkan kemandulanAhli epidemiologi dan kesehatan masyarakat di Parenting Pod, Elizabeth Beatriz, PhD, mengatakan, informasi yang menyebut vaksin Covid-19 sebabkan kemandulan adalah salah.Beatriz menjelaskan, beberapa wanita yang terlibat dalam uji coba vaksin Covid-19 mengalami kehamilan tak lama setelah vaksinasi.Menurut Beatriz, wanita yang sedang hamil atau merencanakan kehamilan sebaiknya segera mendapatkan vaksin.
"Karena jika mereka terkena Covid-19, risiko kesehatannya lebih tinggi jika dalam kondisi hamil," ujar Beatriz.2. Mitos: Vaksin Covid-19 sebabkan keguguran
Selain disebut menyebabkan kemandulan, mitos lain mengatakan bahwa vaksin Covid-19 dapat menyebabkan keguguran.Beatriz menegaskan, banyak wanita yang mendapatkan vaksin saat hamil dan mereka bisa melahirkan bayi yang sehat.