Dari yang semula hanya memiliki satu gerobak, ia akhirnya punya sepuluh – meski sekarang tinggal empat.
Harsono juga sempat punya cabang di Probolinggo dan Bondowoso, namun tak bertahan lama.
Hasil kesuksesan Harsono dari berjualan cilok adalah bisa membeli 3 apartemen, 13 rumah, hingga sawah.
Aset-aset itu didapat Harsono dan istri dari memutarkan uang hasil penjualan cilok.
Sebagai modal membeli aset-aset itu, Harsono meminjam uang di bank, lantas ia membayarnya dengan hasil penjualan cilok.
Ia menggunakan aset-aset tersebut untuk investasi.
Mereka membeli rumah untuk dikontrakkan dan dijadikan tempat kos.
“Sekarang apartemen punya tiga untuk disewakan, rumah ada 13 untuk dikontrakkan dan dikoskan,” beber Harsono.