Perempuan yang memiliki gaya bicara khas itu menampik kalau dirinya dibilang tidak menyukai barang branded.
Ia menyukai barang branded, tetapi ia lebih memikirkan uang tersebut bisa digunakan untuk melakukan hal bermanfaat lain dibandingkan hanya untuk membeli barang branded.
Perempuan berdarah Jerman itu mengaku bahwa dirinya merasa bersalah jika membeli sesuatu dengan harga mahal.
“Aku guilty (merasa bersalah) kalau ngebeli sesuatu yang baru atau mahal. Misalnya tas branded Rp 30 juta, misalnya, bayangkan berapa keluarga atau anak yang bisa aku sekolahin dan kasih makan dengan uang Rp 30 juta,” terang Cinta Laura.
Hal itu yang membuat Cinta Laura bisa mengontrol diri dari godaan barang-barang mahal.
“Walaupun mungkin bajunya biasa aja, misalnya aku ke toko di mal, bajunya harganya di bawah satu juta, aku tetap mikir (untuk membeli),” imbuhnya.
Ia melihat nasib orang-orang di sekitarnya jika terlalu berlebihan dalam menghabiskan uangnya.
“Aku mikir staf aku di rumah, mbak aku, driver aku, gajinya segini setiap bulan, dengan aku membeli baju lima atau sepuluh, sudah mendekati salary mereka. I feel bad, I feel really bad,” terang Cinta Laura.
Meski demikian, Cinta tak menutup kemungkinan untuk dirinya membeli barang branded sesekali.
Ia memiliki batas tersendiri untuk membeli barang-barang tersebut.
“Nggak papa, Desember lalu aku ke Dubai syuting iklan. Aku beli satu tas branded tapi itu pertama kalinya dalam lima tahun.