Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Bikin Kaget, Ternyata Kertas Minyak Berwarna Cokelat untuk Membungkus Makanan ini Bisa Sebabkan Kemandulan dan Penyakit Mematikan

Saeful Imam - Kamis, 20 Mei 2021 | 10:32
ilustrasi penggunaan kertas minyak pembungkus makanan freepik
freepik

ilustrasi penggunaan kertas minyak pembungkus makanan freepik

GridHITS.id - Siapa yang tak kenal dengan kertas minyak berwarna cokelat ini.

Kertas yang kerap digunakan sebagai pembungkus makanan ini mudah ditemukan di mana-mana, di warung nasi uduk, pedagang kaki lima, bahkan rumah makan padang.

Para pedagang menyukai kertas minyak ini karena punya lapisan plastik, tahan panas, juga awet menyimpan makanan mengandung kadar air tinggi.

Sayangnya, ternyata bahan pembungkus kertas ini sangat berbahaya.

Pakar toksikologi kimia mengatakan bahwa kertas berwarna cokelat tersebut ternyata mengandung zat kimia berbahaya bagi kesehatan manusia.

Lebih lanjut ia menuturkan, kertas nasi mengandung bisphenol A atau BPA, yang memiliki bahaya tersendiri bagi kesehatan tubuh.

Diketahui BPA sendiri sering digunakan sebagai bahan pembuat wadah atau pembungkus makanan bukan hanya dari plastik, tetapi juga kertas.

Baca Juga:Gejalanya Beda Tipis dengan Kanker Lambung, Segera Periksa ke Dokter Jika Anda Mengalami Beberapa Kondisi Ini

Terkait bahaya penggunaan kertas nasi ini juga sempat dipaparkan oleh LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) di website resminya.

Di mana Peneliti Pusat Penelitian Biomaterial Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Lisman Suryanagara mengingatkan masyarakat supaya berhati-hati dengan kertas nasi dan kertas daur ulang yang dipakai untuk membungkus makanan.

Sebab menurut penelitiannya kertas nasi untuk membungkus makanan seperti untuk nasi goreng, nasi bungkus, atau martabak yang berwarna cokelat itu memiliki dampak buruk bagi kesehatan.

Berbicara tentang kemasan makanan berbahan dasar kertas yang paling lazim digunakan di Indonesia, ternyata masih banyak yang belum layak untuk dijadikan sebagai kemasan makanan primer.

Editor : Hits

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x