GridHITS.id - Masih ingat dengan kejadian menjijikkan beberapa waktu lalu di bandara Kualanamu, Medan, Sumatera Utara.
Aparat kepolisian ciduk enam petugas medis Kimia Farma di bandara saat menggunakan alat swab antigen bekas pakai.
Dengan kata lain, alat swab untuk deteksi corona itu, termasuk lidi kapas yang berbentuk mirip cotton bud berukuran panjang itu sudah berulangkali dimasukkan ke dalam hidung pasien.
Perilaku berbahaya itu muncul usai beberapa korban curiga karena usai menjalani pemeriksaan swab antigen hasilnya selalu positif, bahkan jumlah pasien positif melonjak dalam seminggu terakhir usai diperiksa di klinik milik Kimia Farma tersebut.
Tak hanya itu, para korban juga mencurigai alat yang digunakan itu bukan baru.
Mendengar keluhan para korban, aparat kepolisian melakukan penyamaran sebagai pasien dan melakuan swab antigen dan hasilnya pun positif.
Akhirnya, para petugas medis yang terlibat pun ditangkap polisi, bahkan kasus yang ramai di media sosial ini membuat Erick Thohir murka.
Dilansir GridHITS.id dari kompas.com, Kementerian BUMN memecat seluruh direksi Kimia Farma Diagnostika (KFD).
Langkah tegas ini diambil sebagai tindak lanjut atas kasus antigen bekas yang terjadi di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara, beberapa waktu lalu.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, yang terjadi di Kualanamu adalah persoalan yang mesti direspons secara profesional dan serius.