Dari pesan berantai dari kepolisian yang tersebar di media sosial terungkap, kalau berita babi ngepet itu hanya hoaks dan rekayasa.
Orang yang membuat berita bohong itu adalah oknum ustaz bernama Adam Ibrahim.
Menurut keterangan pihak kepolisian, cerita babi ngepet itu bermula saat saudara Adi Firmanto bercerita kepada saudara Ustad Adam Ibrahim yang sudah dua kali mengalami kehilangan uang sebesar Rp1 Juta.
Hal itu dibenarkan oleh Kapolres Metro Depok Kombes Imran Edwin Siregar menyatakan bahwa rekayasa ini telah direncanakan oleh AI sejak bulan lalu.
Ustaz Adam Ibrahim pun segera mengungkapkan hal itu terjadi karena ulah tuyul atau babi ngepet.
Dari situ, mereka pun membuat cerita dan rekayasa seolah membenarkan cerita babi ngepet itu.
Oknum ustaz dan teman-temannya membuat rekayasa cerita itu.
"Tersangka ini bekerja sama dengan kurang lebih delapan orang, membuat cerita seolah-olah babi ngepet itu benar, ternyata itu adalah rekayasa dari tersangka dan teman-temannya," ungkap Imran.
Imran memastikan semua kabar yang kadung tersebar selama beberapa hari terakhir adalah hasil rekayasa, mulai dari cerita delapan orang warga bugil menangkap babi ngepet sampai kisah-kisah orang yang berubah jadi babi.
"Mereka hanya buka baju saja (saat menangkap babi)," ujarnya.
"Jadi kalau disampaikan sebelumnya babi tersebut ada kalung di leher, ikat kepala merah, itu adalah bohong. Sekali lagi saya sampaikan, bohong, tidak benar," tegas Imran.