Melansir dariKompas.com, Amir Hamidy,Peneliti Bidang Herpetologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengatakan, katak yang disebut seperti tuyul air itu adalah xenopus laevis atau katak pencakar afrika.
Amir mengatakan, katak itu banyak dan umum ditemui serta kerap digunakan sebagai hewan percobaan di laboratorium.
"Asalnya memang dari Afrika, tetapi sudah banyak tersebar di seluruh dunia. Banyak dibudidayakan sebagai hewan peliharaan juga," kata Amir.
Umumnya, katak yang juga bernama African clawed frog ini memiliki warna asli kecokelatan dengan sedikit hitam.
Mengalami kelainan
Jika pada umumnya, katak tersebut berwarna kecoklatan maka dalam video viral tersebut, hewan itu mengalami kelainan.
Menurut Amir, katak itu mengalami kelainan karena albino atau leucistic.
"Yang di video itu saya lihat kataknya berwarna putih, kemungkinan karena albino atau leucistic. Artinya kelainan pigmentasi di dalam tubuh katak atau hewan-hewan yang lain," kata Amir.
"Lalu yang kelihatan besar kepalanya dan dikatakan seperti tuyul itu kemungkinan karena hidrosefalus di katak itu," lanjutnya.