Meskipun bergizi, bahaya makan kecambah juga berisiko membawa penyakit bawaan makanan seperti E. coli dan salmonella.
Biasanya, benih kecambah ditanam dalam kondisi hangat dan lembab yang kondusif untuk pertumbuhan bakteri.
Selain itu, risiko benih kecambah tersebut bersentuhan dengan air yang mengandung kotoran hewan sangat tinggi.
"Saat dipanen dan dikemas untuk dijual, ada kemungkinan penyakit bawaan makanan juga menular, jika orang yang menanganinya tidak mempraktikkan kebersihan tangan yang baik.” tambah Ilic.
Apalagi, banyak orang mengonsumsi kecambah dalam kondisi mentah. Jadi, tidak ada proses memasak untuk membunuh bakteri yang ada di dalamnya.
Cara Mengatasinya
Demi mencegah efek samping, sebaiknya kecambah dikonsumsi dalam kondisi matang.
Namun, memasak kecambah bisa menghilangkan sebagian nutrisinya. Tektrus renyah pun juga hilang saat kecambah dikonsumsi setelah dimasak.
"Anda mungkin kehilangan beberapa vitamin dan mineral saat memasak kecambah tetapi Anda masih mendapatkan sebagian besar nutrisi yang dikandungnya," tambah Ilic.
Agar kecambah aman dikonsumsi, anda bisa mengolahnya dengan cara direbus, kukus, atau dipanggang dalam oven.