2 Balita Tak Henti Merengek Mencari Ibundanya yang Belum Pulang karena Jadi Korban Jatuhnya Sriwijaya Air, Keluarga: 'Saya Juga Tidak Tahu Harus Bagaimana'
GridHITS.id - 2 balita tak henti merengek mencari Ibundanya yang jadi korban Pesawat Sriwjaya Air SJ 182.
Kabar jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di Kepulauan Seribu menjadi duka mendalam untuk masyarakat Tanah Air terlebih bagi keluarga penumpang.
Salah satu penumpang tersebut adalah Shinta yang pergi meninggalkan suami dan kedua anaknya yang masih balita saat menaiki Pesawat Sriwijaya Air.
Diketahui jika Make up artist ternama dari Pontianak, Kalimantan Barat itu padahal sudah cukup sering berangkat ke Jakarta untuk berbisnis.
Hal itu diceritakan tante Shinta, Marry yang menunggu informasi terkait keponakannya itu di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (10/1/2021).
Marry mengatakan bahwa ia sengaja datang ke RS Polri untuk menemani adik Shinta ikuti pengambilan data Ante Mortem.
Shinta merupakan warga Pontianak dan bedomisili di Pontianak.
Namun demikian, keluarga Shinta sebagian tinggal di Jakarta termasuk adik kandungnya.
Selain itu, setiap sebulan dua kali, Shinta kerap bolak-balik Jakarta-Pontianak untuk urusan bisnis.
Ia kerap melakukan perjalanan untuk pekerjaannya sebagai make up artist.
"Keponakan saya itu salah satu pemilik dari klinik kecantikan di Bekasi. Kalau ada panggilan make up dia ke Jakarta," terangnya ditemui Warta Kota Minggu (10/1/2021) sore.
Namun, suami Shinta melihat sesuatu yang berbeda saat wanita berusia 26 tahun itu pergi ke Jakarta Kamis (7/1/2020).
Baca Juga: Makin Ketat Demi Cegah Covid-19, Calon Penumpang Pesawat Wajib Tes Swab dan Bukan Lagi Rapid Test
Video Shinta berangkat ke Jakarta pun sempat divideokan oleh suaminya. Dalam video terlihat Shinta sudah mulai ogah-ogahan di dalam mobil menuju Bandara Supadio Pontianak, Kalimantan Barat.
Ia terus tertidur di mobil dan berjalan gontai menuju Bandara Supadio sambil menyeret kopernya.
Video terakhir kali Shinta berangkat ke Jakarta itu ditunjukan oleh Marry kepada pewarta.
Karena sudah menyelesaikan bisnisnya, Shinta pun memutuskan kembali ke Pontianak, Kalimantan Barat dari Bandara Soekarno-Hatta Sabtu (9/1/2021).
Siapa yang tahu bahwa itu perjalanan terakhir Shinta menggunakan pesawat.
Wanita yang duduk di bangku nomor 62 Pesawat Sriwijaya Air, SJ-182 itu hingga Minggu (10/1/2021) malam belum dipastikan kabarnya.
Marry mengaku pihak keluarga sudah mencari informasi kemana-mana usai menerima kabar penerbangan SJ-182 hilang dari radar.
Mereka sudah datangi Bandara Soekarno-Hatta dan RS Polri Kramat Jati.
"Namun sampai saat ini kami belum mendapatkan kabar apapun. Kami hanya berharap sebuah mukjizat terjadi," tuturnya.
Kata Marry, Shinta meninggalkan dua anak yang masih balita dan seorang suami di Pontianak.
Anak sulung berusia 4 tahun dan anak bungsu masih berusia 2,5 tahun.
Sejak keluarga menerima kabar pesawat yang ditumpangi Shinta terjatuh di perairan Kepulauan Seribu, kedua anak Shinta kerap menangis.
Marry menyebut kedua anak itu memang belum paham dengan kondisi ibunya saat ini. Meski begitu Marry menyebut ikatan batin tidak akan dapat dibohongi.
"Anaknya sama ayahnya di Pontianak. Katanya kedua anaknya menangis terus. Saya juga tidak tahu harus bagaimana," ungkap Marry dengan wajah sendu.
Maka dari itu Marry dan seluruh keluarga Shinta berharap wanita cantik itu selamat dari insiden tersebut.
Mereka berharap mukjizat masih menyertai Shinta.
Diketahui sebelumnya Pesawat Sriwijaya Air hilang kontak Sabtu (9/1/2021) siang. Diduga pesawat tujuan Jakarta-Pontianak jatuh di perairan Kepulauan Seribu.
Sampai saat berita ini ditulis belum ada satupun korban jiwa dari pesawat tersebut ditemukan.
Penyebab jatuhnya pesawat juga masih dicari oleh pihak terkait.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul: Cerita Shinta Korban Pesawat Sriwijaya Air, Terus Tertidur di Mobil dan Berjalan Gontai ke Bandara