Menurutnya, itu wajar dilakukan dan entah itu tas kemauan sendiri atau suruhan dari tim kuasa hukumnya.
"Buat saya ketika dia berhadapan dengan temen-temen media di depan, itu tidak ada hubungannya gentleman dan tidak gentleman.
Itu adalah kebutuhan untuk semua orang yang habis di BAP dan harus berhadapan dengan media karena dia adalah seorang selebritas atau kasusnya berkaitan dengan selebriti. Maka yang terjadi dia perlu mengkomunikasikan dirinya apa yang sedang terjadi, sudah terjadi dan apa yang akan dia lakukan ," ungkap Kirdi.
"Kalo dia tidak melakukan hal itu (muncul di hadapan publik), rumor atau persepsi yang beredar di luar sana bisa lebih liar, mendingan di kunci. Itu buat saya wajar dilakukan yang bisa jadi memang apakah dia berpikir sendiri atau dimasukkan oleh penasehat hukum dari MYD," sambungnya.
Kirdi mengatakan bahwa ia tak bisa menilai secara objektif terkait raut wajah Nobu karena tertutup masker.
Namun, ia bisa menilai dari adanya getaran suara saat Nobu berbicara.
Katanya, dari getaran tersebut Nobu diduga bukan menyesal namun ketakutan atau sedih.
"Tetapi yang bisa kita perhatikan dari ekspresi wajah kita tertahan sama masker, kita tidak bisa liat secara objektif, terlalu subjektif kalo kita paksakan," ujar Kirdi.
"Tetapi kalo kita dengar dari kata-kata MYD sendiri bahwa ada getaran, bukan kata-katanya ya. Tapi ada getaran di situ. Ada dua kemungkinan di situ, satu memang ada perasaan sedih atau perasaan takut," imbuhnya.