"Bukan karena barangnya. Barangnya siap tapi karena EUA (emergency use authorization) itu dikeluarkan BPOM, karena ada aturan, step-step yang harus dipatuhi," lanjutnya menjelaskan.
Berdasarkan pembicaraan itu, kata Luhut, Presiden Jokowi menekankan agar keamanan vaksin diutamakan.
"Presiden saya lihat tidak mau lari dari situ. Beliau katakan keamanan nomor satu. Jadi ya kita lihat nanti sampai kapan," katanya.
"Dan saya bicara kemarin malam dengan profesor senior-senior itu mereka juga sama. Saya kira pemerintah sangat menghormati soal aturan tadi," tegas Luhut.
"Saya dikasih untuk disuntik, tapi kan ngga bisa disuntik karena kita belum ada Emergency use Authorization (EUA)," ungkap Luhut.
Karena itu, dia menyatakan masyarakat Indonesia harus menunggu adanya EUA danhal tersebut merupakan aturan yang harus dipatuhi.
Baru-baru ini, Menko Luhut kembali menjanjikan terkait vaksinasi Covid-19 dalam waktu dekat yakni bulan depan.
Dalam acara The 7th Singapore Dialogue on Sustainable World Resources (SDSWR) secara virtual, Rabu (4/11/2020), Luhut menyatakan bahwa pemberian vaksin Covid-19 akan dimulai pada minggu ketiga Desember 2020.
“Kami akan melakukan vaksinasi di minggu ketiga Desember,” kata pria yang kerap disebut 'Menteri Segala Urusan', dikutip dari Kompas.om.