Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Di Balik Asyiknya Pakai Headset Saat Dengerin Musik Ternyata Ada Risiko Gangguan Pendengaran yang Siap Mengintai, Ini Gejalanya

Yosa Shinta Dewi - Kamis, 22 Oktober 2020 | 15:00
Ilustrasi pakai headset
freepik

Ilustrasi pakai headset

Intensitas suara itu kira-kira setara dengan suara lalu lintas kota yang bising.

Jika mendengarkan melebihi angka itu, kemampuan pendengaran seseorang bisa terancam.

Sebagai contoh, seseorang memilih mendengarkan suara paling kencang di gawai yang intensitasnya bisa mencapai 120 desibel.

Intensitas itu setara dengan kebisingan saat mendengarkan konser musik rock.

Pada level tersebut, seseorang dapat kehilangan pendengaran dalam rentang waktu 15 menit sampai sejam jika terlalu lama mendengarkan suara dengan intensitas hingga 120 desibel.

Baca Juga: Akui Tak Mampu Menahan Rasa Sakit, Ifan Seventeen Akhirnya Dibantu Tenaga Medis Usai Alami Demam Tinggi Selama Dua Hari, Ini yang Terjadi

Baca Juga: Rieta Amalia Jadi Sasaran Empuk Amukan Gideon LJ Tengker Sampai Tuntut Ganti Rugi 1 Triliun Padahal Sudah Cerai, Kerajaan Bisnis Ibu Nagita Slavina Malah Bocor Sampai Telinga Netizen, Hartanya Tak Akan Habis 7 Turunan

Gejala awal gangguan pendengaran akibat pemakaian headset kurang tepat

Bahaya pakai headset

Bahaya pakai headset

Merangkum NIH, suara keras yang melebihi ambang dengar, berulang-ulang dan berlangsung lama, dapat menyebabkan kerusakan telinga dalam, terutama koklea (rumah siput), tepatnya pada sel-sel sensor bunyi (sel rambut luar).

Seseorang hanya diperkenankan berada pada lingkungan bising 100 dB (tanpa alat pelindung pendengaran) selama 15 menit.

Mendengarkan suara 90 dB selama tiga jam saja sudah dapat merusak organ pendengaran.

Source :Kompas.com

Editor : Hits

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x