Ribuan pekerja dinyatakan positif terinfeksi virus corona di pabrik pengolahan daging dan rumah potong hewan di seluruh dunia.
Alasan lainnya, kondisi kerja berdekatan, lingkungan yang dingin dan lembap, dan membutuhkan teriakan karena mesin yang bising turut menjadi penyebabnya.
Para peneliti CSIRO mengklaim temuannya mendukung penelitian sebelumnya, yang menunjukkan virus corona dapat bertahan hidup di makanan segar dan beku.
"Saat ini tidak ada kasus Covid-19 yang dikonfirmasi yang ditularkan melalui makanan atau kemasan makanan," kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Namun, WHO mencantumkan sejumlah tindakan pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari kontaminasi silang.
Penelitian dikritik Mantan Direktur Common Cold Center Cardiff University Prof Ron Eccles mengkritik penelitian yang dilakukan CSIRO.
Ia mengatakan, pernyataan virus dapat bertahan selama 28 hari menyebabkan ketakutan yang tidak perlu di masyarakat.
"Virus menyebar di permukaan dari lendir pada batuk dan bersin, serta jari-jari (tangan yang) kotor. Penelitian ini tidak menggunakan lendir manusia segar sebagai pembawa virus," ujar Eccles.
Lendir segar, lanjutnya, merupakan lingkungan yang tidak ramah bagi virus karena mengandung banyak sel darah putih yang menghasilkan enzim untuk menghancurkan virus, dapat mengandung antibodi dan bahan kimia lain untuk menetralkan virus.
"Menurut pendapat saya, virus yang menular hanya akan bertahan selama berjam-jam di dalam lendir di permukaan dibandingkan berhari-hari," kata dia.